digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Adelina Kristin Sinabariba
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Adelina Kristin Sinabariba
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Adelina Kristin Sinabariba
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Adelina Kristin Sinabariba
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Adelina Kristin Sinabariba
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

DAFTAR Adelina Kristin Sinabariba
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019 TA PP ADELINA KRISTIN SINABARIBA_LAMPIRAN.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» ITB


Konsep terminal peti kemas merupakan salah satu infrastruktur logistik yang dapat berperan sebagai simpul dalam jaringan transportasi serta menjadi penunjang kegiatan ekonomi. Mengingat Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pintu gerbang arus masuk barang ekspor-impor yang menyebabkan sering terjadinya kongesti barang, maka melalui Keputusan Menteri Perhubungan No. KP 284 Tahun 2011 Cikarang Dry Port ditetapkan sebagai perpanjangan dari Pelabuhan Tanjung Priok. Untuk itu perlu diketahui sejauh mana manfaat penggunaan Cikarang Dry Port sebagai perpanjangan dari Pelabuhan Tanjung Priok. Informasi dalam penelitian ini dapat diketahui melalui tinjauan literatur dan wawancara kepada pihak yang terlibat dalam pengiriman barang. Dalam penelitian ini akan diketahui karakteristik pengiriman barang melalui Cikarang Dry Port, peran dari freight forwarder, shipping line, dan shipper sebagai pihak yang terlibat dalam pengiriman barang melalui Cikarang Dry Port, serta manfaat penggunaan Cikarang Dry Port sebagai perpanjangan Pelabuhan Tanjung Priok dalam pengiriman barang pada berbagai kondisi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Cikarang Dry Port lebih menguntungkan dari segi waktu dan biaya, serta dapat menghemat waktu tunggu selama 1,5 hari atau lebih cepat 42,8% daripada Pelabuhan Tanjung Priok. Serta tersedianya moda kereta api barang dari Cikarang Dry Port menuju Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan akan lebih efisien baik secara waktu maupun biaya dibandingkan menggunakan truk.