digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah Irigasi Cisadane yang memiliki luasan sebesar 22.441 Ha, terletak di Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, dan Kota Tangerang Provinsi Banten. Kondisi dan kapasitas jaringan irigasi Daerah Irigasi Cisadane saat ini telah mengalami penurunan akibat pendangkalan pada saluran pembawa, kerusakan pada bangunan dan kegiatan Operasi & Pemeliharaan yang tidak memadai serta isu alih fungsi lahan daerah irigasi menjadi kawasan industri, perumahan, dan area Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Perhitungan kebutuhan air, jadwal pembagian air, dan pelaksanaan sistem informasi yang masih manual, cara tanam masih bersifat tradisional, kurangnya koordinasi di tingkat pengelola irigasi akibat pembagian kewenangan, dan terbatasnya sumber daya manusia membuat pelaksanaan kegiatan di lapangan menjadi kurang efisien sehingga memerlukan pengembangan sistem irigasi partisipatif yang efektif, efisien, dan berkelanjutan, yaitu dengan melaksanakan modernisasi irigasi. Penilaian cepat berupa Rapid Appraisal Procedure (RAP) pada masing-masing pilar menghasilkan nilai pilar 1 (ketersediaan air) sebesar 79,25, pilar 2 (sarana dan prasarana) sebesar 61,49, pilar 3 (sistem pengelolaan) sebesar 61,21, pilar 4 (institusi pengelola) sebesar 78,26 dan pilar 5 (Sumber Daya Manusia) sebesar 30,7. Penilaian Indeks Kesiapan Modernisasi Irigasi Daerah Irigasi Cisadane secara keseluruhan mendapatkan hasil 60,6 dengan predikat “cukup” sehingga pelaksanaan modernisasi irigasi ditunda dan perlu penyempurnaan selama 1 s/d 2 tahun. Selain itu pada analisis secara Analytical Hierarcy Procedure (AHP) terhadap pilar modernisasi irigasi untuk menentukan prioritas penerapan pilar menuju modernisasi irigasi di Daerah Irigasi Cisadane didapatkan hasil Pilar Institusi Pengelolaan yang menjadi prioritas utama, kemudian diikuti dengan Pilar Pilar Sumber Daya Manusia, Pilar Sistem Pengelolaan, Pilar Saran dan Prasarana, dan terakhir adalah Pilar Ketersediaan Air.