Dalam industri pertambangan batubara yang fluktuatif, PT X sebagai perusahaan perlu menetapkan strategi remunerasi yang efektif untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan sehingga keberlanjutan perusahaan tetap terjaga. Namun, kebijakan remunerasi baru dari PT Y sebagai holding PT X berdampak terhadap kepuasan pegawai yang dapat berpotensi untuk menurunkan semangat dan loyalitas karyawan dan tentu berdampak terhadap kinerja dan produktivitas perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kebijakan remunerasi tersebut terhadap biaya perusahaan dan produktivitas karyawan, serta menganalisis strategi remunerasi yang optimal untuk produktivitas dan keberlanjutan PT X.
Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran, diawali dengan analisis kuantitatif data internal perusahaan seperti laporan keuangan, laporan tahunan, dan data Human Resources, untuk memahami pola remunerasi dan korelasinya dengan produktivitas serta biaya. Selanjutnya, metode kualitatif melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan manajemen PT X dilakukan untuk menggali perspektif dan masukan mengenai tantangan remunerasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan perangkat lunak Super Decisions, untuk mengevaluasi kriteria dan alternatif pola remunerasi.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pola remunerasi PT X yang sebelumnya telah diimplementasikan, yang didominasi oleh komponen variabel berbasis kinerja, terbukti paling efektif dalam menjaga produktivitas dan kinerja perusahaan, serta berkorelasi positif dengan pencapaian laba. Namun, kebijakan baru dari holding PT Y pada tahun 2023 menyebabkan penurunan signifikan dalam bonus tahunan, meskipun produktivitas karyawan tetap meningkat, yang berpotensi menurunkan motivasi dan kepuasan karyawan. Oleh karena itu, direkomendasikan agar PT X mengoptimalkan strategy remunerasi yang berfokus pada kinerja dan fleksibilitas biaya untuk mempertahankan talenta terbaik dan memastikan keberlanjutan bisnis jangka panjang.
Perpustakaan Digital ITB