digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Adlina Safitri Helmi
PUBLIC Dewi Supryati

Penerapan Sistem Manajemen Kehalalan dan Keamanan Pangan Terintegrasi di industri makanan halal khususnya industri rumah tangga mengakibatkan adanya kebutuhan terhadap peningkatan halal professional yang kompeten. Hal ini disadari dalam pengaplikasiannya perlu adanya kesiapan teknologi di Industri Rumah Tangga. Kesiapan teknologi perusahaan diperlukan dalam rangka memenuhi standar jaminan keamanan dan kehalalan pangan yang diterapkan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan merancang model pengukuran tingkat kesiapan teknologi technoware, humanware, infoware dan orgaware untuk memenuhi persyaratan Manual Sistem Manajemen Kehalalan dan Keamanan Pangan Terintegrasi di Halalicious Cake & Cookies. Perancangan model ini menggunakan pendekatan QFD yang dipadupadankan dengan tingkat teknologi menurut UNESCAP. Komponen technoware yang dapat dipenuhi oleh perusahaan sebesar 36%. Komponen humanware yang dapat dipenuhi oleh perusahaan sebesar 31%. Komponen infoware yang dapat dipenuhi oleh perusahaan sebesar 22%. Komponen orgaware yang dapat dipenuhi oleh perusahaan sebesar 63%. Upaya perbaikan proses bisnis perusahaan dilakukan dengan melihat persentase gap terbesar untuk masing-masing komponen teknologi. Perbaikan technoware dengan menambah jumlah lubang angin atau ventilasi sehingga udara di lantai produksi selalu segar dan dapat menghilangkan asap, bau dan panas selama proses produksi berlangsung. Perbaikan humanware adalah penanggung jawab sebaiknya memahami prinsip dan praktek higiene dan sanitasi pangan serta proses produksi pangan yang diampunya dan menerapkannya serta mengajarkan pengetahuan dan keterampilannya kepada karyawan lainnya. Perbaikan infoware dengan melakukan prosedur pemeliharaan dan program sanitasi terhadap fasilitas produksi secara berkala dan mengikuti tahapan yang berlaku guna menjamin terhindarnya kontaminasi silang terhadap produk yang diolah. Perbaikan dengan menjamin ketersediaan sumber air bersih untuk seluruh kebutuhan proses produksi dan menggunakan jasa penyedia air bersih milik negara untuk memenuhi persyaratan kualitas air bersih.