Indonesia dikenal sebagai eksportir batu bara kedua terbesar di dunia dengan total ekspor mencapai 390,6 MT. Penggunaan batu bara di dalam negeri juga diperkirakan terus meningkat mengingat proyek 30000 MW PLN yang mayoritas pembangkit listriknya menggunakan batu bara. Akan tetapi, 65% cadangan batu bara Indonesia merupakan batu bara peringkat rendah. Batu bara peringkat rendah mempunyai beberapa kekurangan seperti memiliki nilai kalorinya yang rendah, persen moisture yang tinggi, sangat mudah menyerap air, serta sangat reaktif sehingga mudah terbakar dengan sendirinya. Kualitas batu bara peringkat rendah dapat ditingkatkan melalui metode upgrading. Salah satu metode upgrading yaitu mengeringkan batu bara yang telah dicampur dengan coating dengan komposisi tertentu pada suhu yang melebihi titik didih air pada rentang waktu tertentu.
Sampel batu bara yang berasal dari Sumatera Selatan ditambang merupakan batu bara peringkat rendah. Penelitian ini diawali dengan proses preparasi batu bara yang meliputi crushing, grinding, dan pengayakan dengan sieve shaker untuk memperoleh fraksi ukuran batu bara yang meliputi -14+35#, -35+42#, dan -42+65 #. Percobaan upgrading batu bara diawali dengan pencampuran batu bara dengan 3 jenis coating yaitu enzol, oli bekas, dan molase, batu bara tersebut kemudian dikeringkan pada suhu 107 oC selama 45 menit. Hal ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh jenis coating, persen konsentrasi coating dan ukuran butiran terhadap parameter kualitas batu bara. Parameter kualitas batu bara hasil upgrading meliputi kadar air, nilai kalori, dan persen moisture readsorption dari batu bara.
Hasil analisis proksimat dari sampel batu bara awal berdasarkan ASTM D-3172 menunjukkan bahwa sampel batu bara awal memiliki kadar air dan persen moisture readsorption yang tinggi yaitu secara berturut-turut mencapai 26,01% dan 37,31% (adb). Hasil pengujian nilai kalori juga menunjukkan Gross Calorific Value batu bara yang rendah yaitu 4309,2 kkal/kg (moist mmf). Hasil percobaan mengindikasikan bahwa parameter kualitas batu bara yang terbaik diperoleh saat batu bara dicampurkan dengan coating yang memiliki viskositas dan nilai kalori tinggi serta kadar air rendah dengan komposisi coating tertinggi dengan ukuran batu bara pada rentang – 35 + 42 mesh. Hasil paling optimum dari percobaan upgrading batu bara ini dicapai pada yakni batu bara berukuran - 35 + 42 mesh yang dicampur dengan oli bekas dengan konsentrasi 7% (w/w). Sampel batu bara ini memiliki nilai kadar air dan persen moisture readsorption yang rendah yaitu secara berturut-turut mencapai 12,03% dan 16,59% (adb) serta GCV yang tinggi yaitu sebesar 5902 kkal/kg (moist mmf).
Perpustakaan Digital ITB