digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Prahardika Prihananto
PUBLIC Dewi Supryati

Sektor tambang batubara di Indonesia memiliki peran penting pada perekonomian Indonesia maupun dunia namun perusahaan penghasil batubara yang ada di Indonesia terpapar dengan risiko perubahan harga komoditas batubara. Hedging adalah salah satu tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan penghasil komoditas batubara di Indonesia sebagai manajemen risiko terhadap harga komoditas batubara. Upaya hedging terhadap harga komoditas batubara pernah dilakukan di Indonesia namun terjadi karena inisiatif dari pihak pengguna komoditas. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model hedging sebagai langkah manajemen risiko harga komoditas pada perusahaan penghasil batubara di Indonesia yang tidak memiliki kontrak penjualan komoditas batubara di luar DMO untuk penyediaan listrik. Model hedging yang dikembangkan memiliki 3 fungsi tujuan yaitu maksimisasi ekspektasi profit produsen, minimisasi risiko produsen menggunakan ukuran Value at Risk (VaR) maupun Conditional Value at Risk (CVaR), serta maksimisasi ekspektasi utilitas pihak long hedger. Model yang dikembangkan memiliki 2 variabel keputusan yaitu volume hedging dan harga kontrak forward. Pada penelitian ini dikembangkan 2 model hedging yaitu model hedging dengan fungsi tujuan kedua berupa minimisasi VaR dan model hedging dengan fungsi tujuan kedua berupa minimisasi CVaR. Pencarian solusi model hedging VaR menghasilkan total volume hedging sebesar 13,39 juta Ton dengan rata-rata harga kontrak forward sebesar 68,74 US$/Ton sedangkan pencarian solusi model hedging CVaR menghasilkan total volume hedging sebesar 14,04 juta Ton dengan rata-rata harga kontrak forward sebesar 68,64 US$/Ton. Nilai ukuran risiko dari kedua model hedging signifikan lebih rendah dari kondisi tanpa adanya hedging. Selain itu, model hedging VaR dan model hedging CVaR menghasilkan aktualisasi profit yang lebih besar 45,52 juta US$ dan 46,92 juta US$ dari kondisi tanpa adanya hedging.