Identifikasi zona permeabel di permukaan dan di bawah permukaan pada eksplorasi
panas bumi adalah tahapan yang sangat penting untuk dilakukan. Penentuan
keberadaan zona permeabel di permukaan dapat dilihat dari kelurusan dan struktur
geologi yang diekstraksi menggunakan data citra satelit untuk menentukan target
pemboran yang akan dilakukan, sedangkan penentuan zona permeabel di bawah
permukaan bertujuan untuk melihat faktor ekonomis dari suatu reservoir. Sulitnya
ekstraksi kelurusan secara manual di permukaan dan membutuhkan waktu yang
lama untuk menentukan zona permeabel. Kesulitan ini juga terjadi pada penentuan
zona permeabel di bawah permukaan, data yang digunakan jumlahnya sangat
terbatas dalam bentuk spot-spot sebagai Total Lost Circulation (TLC) dari rekaman
pemboran. Berbeda dengan data TLC, data tahanan jenis dari hasil survei
Magnetotelurik (MT) terdistribusi di semua area konsesi lapangan panas bumi
Patuha dan mampu mendelineasi parameter penting untuk panas bumi, seperti
caprock dan reservoir. Data TLC dan nilai tahanan jenis sama-sama dapat
mengindikasikan zona reservoir sehingga data ini menarik untuk dikorelasikan
secara spasial dengan metode geostatistik multivarian. Metode yang digunakan
untuk mengekstraksi struktur kelurusan dan memodelkan densitasnya adalah mSTA (modified Segment Tracing Algorithm), sedangkan untuk mensimulasikan
keberadaan zona permeabel di bawah permukaan menggunakan metode SGCS
(Sequential Gaussian Cosimulation) dengan parameter Markov Model II. Metode
yang digunakan untuk validasi zona permeabel di permukaan menggunakan data
Trancient Electromagnetic (TEM) yang diakuisisi langsung di lapangan. Hasil
ekstraksi densitas kelurusan yang tinggi memiliki hubungan dengan keberadaan
manifestasi panas bumi dan struktur geologi yang ada. Nilai korelasi antara
probabilitas tinggi dari zona permeabel dan tahanan jenis rendah sampai sedang
(15-100 ohm.m) adalah R=0.74. Adapun hasil SGCS yang di dekat permukaan
menunjukkan keberadaan 4 (empat) zona permeabel yang divalidasi menggunakan
metode TEM. Titik TEM PPL6 dan PPL8 membuktikan zona konduktif di lokasi
ini. Sedangkan zona permeabel tinggi hasil SGCS berada di elevasi 1250-500 mdpl
yang diduga sebagai zona reservoir.
Perpustakaan Digital ITB