digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Aulia Tiara
PUBLIC Alice Diniarti

Sebagai bagian dari PT Pelabuhan Indonesia II, Pelabuhan Sunda Kelapa harus meningkatkan kemampuan pelayanan peti kemas untuk melayani kenaikan komoditas peti kemas di PT Pelabuhan Indonesia I hingga IV. Dengan demikian, Pelabuhan Sunda Kelapa yang telah menerima peti kemas pada fasilitas Dermaga Multipurpose perlu meningkatkan kapasitasnya dengan pembangunan Dermaga dan Terminal Multipurpose di area Pos 6, dengan pelayanan general cargo dan peti kemas. Pada tesis ini, dibandingkan tiga skema operasional untuk diaplikasikan pada Dermaga Multipurpose Pos 6 yang terdiri dari metode operasional berbasis kondisi eksisting, metode operasional berbasis pola operasi modern dan kombinasi keduanya. Dari proses komparasi akan diseleksi skema pola operasi terbaik berdasarkan kapasitas arus kargo/throughput serta efisiensi dan keamanan aplikasi bongkar muat sesuai batasan ilmiah yang berlaku. Dengan basis seleksi tersebut, akan dipilih skema operasional terbaik yang dapat memaksimalkan area Dermaga Multipurpose Pos 6, kedalaman perairan rencana, serta pola operasi yang produktif dan dapat dioperasikan dengan aman, yang tetap dapat melayani arus general cargo dan peti kemas dengan nilai yang optimal. Pada tesis ini juga dianalisis metode penanganan area penumpukan berbagai jenis general cargo dan peti kemas yang diterima oleh Terminal Multipurpose Pos 6, agar dapat tercipta desain dermaga dan terminal yang seimbang. Didapatkan dari hasil analisis bahwa skema modern merupakan skema operasi yang dapat memberikan hasil produktif dengan metode operasional yang aman dan dapat diaplikasikan pada dermaga maupun terminal, apabila dikombinasikan dengan sistem manajemen operasional dan faktor non-alat (dwell time) yang efisien.