Salah satu sifat mekanik batuan yang paling berpengaruh dalam kestabilan lereng
timbunan adalah kekuatan geser batuan. Pada penelitian-penelitian sebelumnya
terkait kekuatan geser batuan hancuran dengan kriteria Barton dan Kjaernsli
(B&K), salah satu uji yang perlu dilakukan untuk menentukan karakteristik
kekuatan geser batuan hancuran adalah uji tilt dalam skala besar di lapangan yang
membutuhkan biaya dan material dalam jumlah yang besar. Selain itu, mayoritas
praktisi pertambangan di Indonesia saat ini lebih memilih untuk mengestimasi
kekuatan geser batuan yang berbentuk hancuran dari data residual uji kuat geser
langsung batuan intact dengan menggunakan kriteria Mohr-Coulomb (M-C)
dikarenakan pengujian yang relatif lebih mudah dan cepat, namun dengan resiko
kurang representatifnya hasil yang didapatkan.
Dalam penelitian ini dilakukan pengujian kuat geser langsung batuan hancuran
dengan jenis mudstone dalam skala laboratorium dengan harapan dapat mewakili
uji tilt skala lapangan secara lebih efisien, serta dapat menghasilkan estimasi
kekuatan geser batuan hancuran dengan kriteria B&K yang lebih representatif
dibandingkan dengan kriteria M-C. Selain itu, akan dibandingkan kekuatan geser
batuan hancuran berdasarkan kriteria B&K yang dibentuk oleh nilai equivalent
roughness (R) secara perhitungan balik dan nilai R secara empiris. Selanjutnya
dilakukan pemodelan numerik dengan metode elemen diskret terhadap uji kuat
geser langsung batuan hancuran di laboratorium dan uji tilt skala lapangan untuk
memvalidasi kedua uji tersebut dengan cara melihat perbedaan kondisi tegangan
geser puncak (?peak) yang terjadi.
Karakteristik kekuatan geser batuan hancuran yang didapatkan dengan kriteria
B&K pada kondisi tegangan normal (?n) yang rendah memiliki nilai yang lebih
rendah dibandingkan dengan kekuatan geser residual batuan dengan kriteria M-C
dan perbedaan kekuatan geser (?) yang dihasilkan cenderung lebih besar, namun
ketika ?n yang bekerja mulai bertambah perbedaan ? yang dihasilkan dari kedua
kriteria ini mulai berkurang. Dari hasil perbandingan ?peak yang didapatkan dari
pemodelan numerik uji kuat geser langsung batuan hancuran di laboratorium, uji
tilt skala lapangan, uji kuat geser langsung batuan hancuran, dan secara analitik
dari data yang telah didapatkan menghasilkan rata-rata perbedaan absolut yang
tidak lebih dari 11,70%.
Perpustakaan Digital ITB