digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Muhammad Choirul Viqri Mubarok
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Choirul Viqri Mubarok
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Choirul Viqri Mubarok
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Choirul Viqri Mubarok
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Choirul Viqri Mubarok
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhammad Choirul Viqri Mubarok
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Perencanaan penambangan yang meliputi penggalian lereng maupun penggalian lubang bukaan dalam tambang bawah tanah sangat bergantung pada kestabilan pada massa batuan tersebut. Pekerjaan penggalian ini dapat menyebabkan pergerakan pada area yang terganggu. Salah satu pergerakan yang terjadi adalah pergeseran yang terjadi pada bidang lemah massa batuan. Analisis karakteristik geser ini dapat dilakukan dengan uji kuat geser langsung yang nantinya digunakan sebagai parameter kekuatan geser massa batuan. Paramater-parameter yang sangat penting untuk diperhatikan dalam perhitungan kuat geser yang memiliki permukaan batuan yang tidak beraturan antara lain tegangan normal, kohesi, sudut gesek dalam, permukaan kekasaran batuan, serta luas permukaan bidang geser. Dalam penelitian ini akan dilihat bagaimana pengaruh dari sudut kemiringan permukaan kekasaran batuan (i) terhadap kuat geser, kohesi dan sudut gesek dalam batuan menggunakan pemodelan numerik. Pemodelan dilakukan pada tiga jenis sudut kekasaran bidang diskontinu yaitu 15°, 30° dan 45°. Tiap model ini akan diberi gaya normal sebesar 0.2 kN, 0.4 kN, dan 0.6 kN secara konstan dan diberikan penambahan gaya geser terus menerus hingga model mengalami failure. Hasil yang diperoleh dari pemodelan menunjukkan bahwa semakin besar tegangan normal yang diberikan maka akan semakin besar kuat geser yang dihasilkan. Selain itu, didapatkan hasil bahwa semakin besar sudut gigi gergaji maka semakin besar nilai kuat geser dan kohesi material, sedangkan nilai sudut gesek dalam relatif konstan. Pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa kuat geser bidang berbentuk gigi gergaji ini lebih dikontrol oleh kohesi dibandingkan sudut gesek dalam.