digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Peningkatan curah hujan yang terjadi di Kota Bandung disertai perubahan tata guna lahan yang mengakibatkan kapasitas resapan air hujan semakin berkurang berpotensi meningkatkan limpasan permukaan. Salah satu upaya untuk mengurangi limpasan permukaan adalah dengan melakukan pemanenan air hujan atau rainwater harvesting (RWH). Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan simulasi debit limpasan dengan memperhitungkan adanya tampungan curah hujan sebagai potensi rainwater harvesting (RWH) yang diterapkan di Kota Bandung dalam upaya mengurangi limpasan permukaan. Penelitian ini dimulai dengan melakukan bias correction terhadap data curah hujan CHIRPS di wilayah Bandung. Setelah itu dilakukan simulasi debit limpasan menggunakan model hidrologi SWAT yang kemudian diverifikasi dengan data debit observasi. Setelah itu, dilakukan simulasi untuk mengetahui potensi penerapan RWH di Kota Bandung dalam mengurangi limpasan permukaan menggunakan skenario curah hujan hasil perhitungan metode CDF berdasarkan curah hujan hasil bias correction. Hasilnya diperoleh bahwa penerapan RWH di Kota Bandung menghasilkan reduksi limpasan yang bervariasi pada setiap DAS. DAS Citepus menghasilkan reduksi limpasan paling besar. Penerapan RWH dengan upaya minimum yakni menggunakan kapasitas tampungan 1 m3, di DAS Citepus, hasil simulasi menunjukkan nilai reduksi sebesar 40% pada curah hujan 6.3 mm. Sementara di DAS Cidurian pada curah hujan 7.13 mm dapat mereduksi sebesar 33%. Namun di DAS Cikapundung dan Cisaranten, penerapan RWH dengan skema tampungan 1 m3 pada curah hujan masing-masing 7.44 mm dan 7.8 mm hanya dapat mereduksi limpasan sebesar 6% dan 11%.