digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Tri Ramadianti Shafitri
PUBLIC didi kusnendi

Daun tebu merupakan salah satu limbah pertanian lignoselulosa yang berpotensi untuk dikonversi menjadi produk fermentasi gula, seperti xylitol, bioetanol, biogas, dan produk kimia, karena kelimpahan dan kandungan karbohidrat didalamnya. Akan tetapi karbohidrat tersebut sulit diakses akibat adanya lignin yang sulit dihidrolisis. Pretreatment dapat mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini menginvestigasi degradasi lignin serta kadar selulosa dan hemiselulosa daun tebu setelah delignifikasi dengan solid-state fermentation (SSF) menggunakan Pleurotus ostreatus dan ekstrak kasar enzim lakase. Pengaruh lama waktu fermentasi dan suhu delignifikasi enzimatis juga diinvestigasi. SSF dilakukan dengan memberikan nutrisi tambahan berupa garam mineral dan inducer berupa 150 ?M CuSO4 dan 7 g/L ekstrak yeast pada suhu dan tekanan ruang. Delignifikasi enzimatis dilakukan pada suhu 30, 40, dan 50?, 150 rpm, selama 24 jam. Selama 25 hari fermentasi terjadi penurunan kadar lignin, peningkatan perolehan selulosa dan hemiselulosa, meskipun sebagian karbohidrat dikonsumsi jamur. Delignifikasi terbaik pada SSF daun tebu diperoleh dengan lama waktu fermentasi 20 hari, dimana kadar selulosa 38,09%, hemiselulosa 35,82% dengan delignifikasi 26,44%. Meskipun demikian delignifikasi tertinggi mencapai 33,37% diperoleh pada delignifikasi enzimatis menggunakan 15,07 U/(mg protein) lakase pada suhu 30? dengan kadar selulosa 29,14% dan hemiselulosa 29,62%. Analisis lebih detil kandungan karbohidrat dilakukan dengan menginvestigasi kadar gula pereduksi. Selain itu dilakukan analisis lebih lanjut pada hidrolisat delignifikasi enzimatis dengan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS).