Kawasan Bukit Mendelem merupakan suatu Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang berada di
Kabupaten Pemalang dan menjadi bagian dari pegunungan Slamet, Provinsi Jawa Tengah. Alam yang
indah di kaki Gunung Slamet memang sangat potensial untuk terus dikembangkan menjadi destinasi
wisata andalan, namun belum ditunjang dengan fasilitas akomodasi yang mencukupi. Oleh karena itu,
keberadaan fasilitas perhotelan yang memadai dirasa merupakan keharusan dan penulis
merencanakan Kompleks Hotel Trekking di kawasan Taman Rancah, Mendelem, Belik, Pemalang.
Kompleks hotel direncanakan berada dalam lingkungan taman wisata alam yang menawarkan berbagai
arena olahraga outdoor, seperti panjat tebing, pendakian gunung, dan arena outbond. Kompleks
perhotelan akan dibangun dengan fasilitas mencakup penginapan dengan 30 kamar, restoran
berkapasitas 90 orang, tempat penyewaan alat hiking, taman, dan area parkir untuk 20 mobil dan 30
sepeda motor. Kondisi topografi yang berbukit-bukit menuntut rancangan bangunan yang sedapat
mungkin mengikuti kontur agar dapat menghindari proses cut & fill yang akan membebani biaya
pembangunan. Konsep perancangan kompleks hotel ini berangkat dari pengalaman ruang yang dialami
oleh hikers ketika dalam penjelajahan alam. Pengalaman berjalan kaki melewati tebing terjal, melihat
puncak-puncak bukit, bernaung di bawah pohon, dan bermalam di perkemahan kemudian diabstraksi
menjadi desain lanskap tapak yang berjenjang dengan konfigurasi seperti bumi perkemahan dan
simbolisme gunung pada massa bangunan. Berkaitan dengan calon pengguna sebagai pecinta alam,
bangunan dirancang dengan prinsip-prinsip ramah lingkungan menggunakan material lokal dan alami.
Untuk mendukung operasional hotel yang berkelanjutan, fleksibilitas ruang diterapkan pada desain
bangunan unit kamar sehingga kapasitas ruang dapat diatur berdasarkan tren penyewaan kamar hotel.