digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Diajeng Nashukha Ramadhanty
Terbatas Sandy Nugraha
» ITB

Peristiwa menyemburnya lumpur di Sidoarjo 2006 silam memiliki dampak yang begitu besar bagi masyarakat dan lingkungan khususnya. Di sisi lain, masyarakat umum memiliki minat yang tinggi untuk berkunjung dan menyaksikan peristiwa tersebut. Karena itu dibutuhkan sebuah wadah yang mampu mewadahi hal tersebut. Wadah tersebut berupa area wisata di kawasan Lumpur Sidoarjo. Proyek ini diprakarsai oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bersama dengan Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) sebagai calon pengguna. Target utama pengguna kawasan ini adalah wisatawan, para peneliti dan karyawan PPLS, pengelola area rekreasi, serta penyewa fungsi komersial yang merupakan korban bencana lumpur. Lokasi proyek ini memiliki karakter yang unik karena tepat berada disamping tanggul lumpur. Lahan proyek ini juga tepat berdampingan dengan kawasan Biodiversity Geopark Lumpur Sidoarjo yang berpengaruh pada rancangan kawasan. Pendekatan rancangan dibuat berdasarkan permasalahan dan potensi yang ada serta isu-isu utama yang muncul. Dari isu-isu tersebut lahirlah konsep dasar perancanngan yaitu ‘Jejeg sareng Lumpur’ yang berarti berdiri tegak bersama lumpur. Konsep ini mengandung dua makna, yang pertama adalah kawasan ini menjadi bentuk kebangkitan masyarkat dan lokasi dari bencana lumpur. Yang kedua adalah memanfaatkan lumpur sebagai material utama dalam perancangan. Kawasan ini diharapkan mampu menjadi pelopor kebangkitan kegiatan di lokasi area terdampak serta sebagai wadah pembelajaran bagi masyarakat.