digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Windy Widowaty
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER Windy Widowaty
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB1 Windy Widowaty
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB2 Windy Widowaty
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB3 Windy Widowaty
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB4 Windy Widowaty
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB5 Windy Widowaty
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Windy Widowaty
PUBLIC Irwan Sofiyan

Kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan pada proses pengendalian pertumbuhan. Mutasi pada gen – gen tertentu dapat menginduksi terjadinya instabilitas genetik. Selain itu, faktor epigenetik juga dapat berkontribusi terhadap setiap perkembangan tumor seperti misalnya metilasi pada gen – gen tumor supresor. Epigenetik didefinisikan sebagai penurunan sifat yang diakibatkan oleh ekspresi gen hasil dari perubahan yang terjadi pada struktur kromatin tanpa adanya perubahan urutan DNA. Salah satu mekanisme epigenetik yaitu metilasi DNA yang dikatalisis oleh enzim DNA Metiltransferase (DNMT1). Beberapa bahan alam telah diketahui aktivitasnya sebagai inhibitor DNMT1. Rumput laut atau makroalga merupakan salah satu sumber laut yang melimpah dan sangat beranekaragam. Sargassum polycystum C. Agardh adalah salah satu jenis rumput laut coklat (Phaeophyta) yang banyak ditemukan di Indonesia khususnya pantai Sayang Heulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Eksplorasi Sargassum polycystum C. Agardh dalam bidang kesehatan belum banyak dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan fraksi aktif Sargassum polycystum C. Agardh yang memiliki potensi sebagai antikanker dan inhibitor DNA Metiltransferase (DNMT1) dengan menggunakan aktivitas antibakteri dan antioksidan sebagai metode untuk seleksi. Fraksi yang telah berhasil dikarakterisasi selanjutnya dianalisis komponen senyawanya dengan menggunakan GC-MS. Ekstraksi dilakukan dengan metode Folch yang dimodifikasi dengan menggunakan pelarut kloroform, metanol dan larutan dapar fosfat pH 7,6 dengan perbandingan 2 : 1 : 0,8 v/v. Hasil ekstraksi diperoleh ekstrak kasar metanol-air dan ekstrak kasar kloroform. Ekstrak kasar metanol-air memiliki potensi sebagai antioksidan dengan kemampuan untuk menghambat radikal bebas sebesar 80,25 ± 1,76 % sedangkan ekstrak kasar kloroform memiliki potensi sebagai antibakteri dengan nilai rata – rata tertinggi selisih diameter zona bening yang dihasilkan terhadap bakteri B. cereus sebesar 5,0 ± 1,0 mm. Hasil uji sitotoksisitas ekstrak kasar metanol-air dan ekstrak kasar kloroform terhadap sel kanker payudara MCF-7 menunjukkan bahwa ekstrak kasar klorofom mampu menurunkan persentase viabilitas sel sampai 1,22 ± 0,20 % sedangkan ekstrak kasar metanol-air mampu menurunkan persentase viabilitas sel sampai 40,32 ± 4,55 % pada konsentrasi ekstrak 1000 ?g/mL. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstrak kasar kloroform lebih bersifat toksik terhadap sel kanker payudara MCF-7. Selanjutnya dilakukan pemisahan ekstrak kasar dengan metode kromatografi kolom yang diisi silika gel G60 7733 dan dikelompokkan berdasarkan pola spektrum UV-Vis pada rentang panjang gelombang 200 – 800 nm Hasil pemisahan dengan menggunakan kromatografi kolom dan pengelompokan berdasarkan pola spektrum UV-Vis diperoleh 8 fraksi ekstrak metanol-air (SF) dan 8 fraksi ekstrak kloroform (SK). Hasil uji fraksi ektrak metanol-air menunjukkan bahwa fraksi 3 (SF3) memiliki aktivitas sebagai agen pro-oksidan dan dapat menghambat pertumbuhan sel kanker payudara dengan nilai IC50(MTT) yang diperoleh sebesar 162,21 ± 7,03 ?g/mL. Hasil uji fraksi ekstrak kloroform menunjukkan bahwa fraksi 3 ekstrak kloroform (SK3) memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli dengan rata – rata zona bening yang dihasilkan sebesar 8,67 ± 0,88 mm dan bakteri S. aureus dengan rata – rata zona bening yang dihasilkan sebesar 8,33 ± 1,67 mm dan dapat menghambat pertumbuhan sel kanker payudara MCF-7 dengan nilai IC50(MTT) yang dihasilkan sebesar 92,69 ± 5,68 ?g/mL. Hasil uji fraksi ekstrak Sargassum polycystum C. Agardh terhadap aktivitas DNMT1 menunjukkan bahwa SF3 dapat menginhibisi aktivitas DNMT1 sebanyak 50% (IC50(DNMT1)) pada konsentrasi 153 ?g/mL sedangkan IC50(DNMT1) dari SK3 sebesar 62,1 ?g/mL. Hasil isolasi DNA sel kanker payudara MCF-7 yang diberi perlakuan dengan Decitabine, SF3 dan SK3 dengan masing – masing konsentrasi sebesar 1,14 ?g/mL, 163 ?g/mL dan 93 ?g/mL, menunjukkan terjadinya fragmentasi DNA yang menunjukkan bahwa dengan pemberian Decitabine dan fraksi aktif Sargassum polycystum C. Agardh mampu menurunkan aktivitas DNMT1 dan memicu terjadinya apoptosis dari sel kanker payudara MCF-7. Hasil – hasil diatas menunjukkan bahwa SK3 memiliki bioaktivitas 2,47 kali lebih tinggi dibandingkan SF3 sebagai inhibitor DNMT1 yang menyumbangkan kemampuannya sebagai anti kanker serta dapat memicu terjadinya apoptosis pada sel kanker payudara MCF-7. Identifikasi komponen senyawa dengan GC-MS menunjukkan fraksi 3 ekstrak kloroform (SK3) terdapat senyawa BHT (Buthylated hydroxytoluene), p-cresol dan asam ftalat yang diduga saling bersinergi dalam menghambat aktivitas DNMT1. Belum dilaporkan adanya aktivitas senyawa – senyawa tersebut dalam menghambat aktivitas DNMT1 khususnya dari Sargassum polycystum C. Agardh.