ABSTRAK Marlisa Rahmi
Terbatas Sandy Nugraha
» ITB
Terbatas Sandy Nugraha
» ITB
Meskipun beberapa daerah di Indonesia telah dipetakan sebagai daerah rawan bencana dan bahkan
ada yang sudah pernah mengalaminya, namun ternyata hal ini tidak menyurutkan keinginan
masyarakat untuk tetap bermukim kembali di daerah bekas bencana tersebut. Salah satu contoh
empiris yang masih bisa diamati sekarang ini adalah fenomena bermukim kembalinya masyarakat
korban tsunami di Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui latar belakang dan strategi adaptasi yang dilakukan untuk tetap bertahan serta
meninjau tindakan pemerintah terkait dengan bermukim kembalinya masyarakat di kawasan rawan
bencana. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang ditulis secara statistik deskriptif
dengan menampilkan tabel, grafik dan gambar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar
belakang pengalaman bencana akan mempengaruhi alasan mereka untuk bermukim kembali di
Kecamatan Meuraxa, serta juga turut membentuk pemahaman dan perilaku kesiapan mereka
terhadap risiko bencana di masa yang akan datang. Ditemukan bahwa ada lima alasan utama yang
menjadi faktor penyebab masyarakat kembali bermukim di Kecamatan Meuraxa ini, yakni karena
faktor spiritual, rasa optimisme, pengaruh lingkungan, nilai-nilai biografis, dan kondisi
ketergantungan (dependen). Selain itu, lamanya waktu yang telah mereka habiskan untuk
bermukim di kawasan ini ternyata juga memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap
alasan mereka untuk memilih kembali lagi bermukim disana. Selanjutnya ada suatu strategi
adaptasi yang secara aktif dilakukan oleh masyarakat yang bermukim kembali di daerah rawan
tsunami ini sebagai suatu upaya mereka untuk tetap bisa resilien, yaitu melalui mekanisme
adaptation by adjusment dengan melakukan beberapa penyesuaian terhadap fisik hunian dan
lingkungannya. Kemudian terungkap juga bahwa partisipasi pemerintah dengan berbagai upaya
baik dalam bentuk kebijakan dan pengelolaan terhadap warga yang bermukim di kawasan rawan
tsunami, secara langsung juga membuat mereka merasa aman, merasa diperhatikan dan merasa
tetap didukung oleh pemerintah untuk tetap bermukim di kawasan tersebut. Hasil dari kajian ini
nantinya diharapkan dapat menjadi pengetahuan baru dalam pendidikan arsitektur serta menjadi
masukan bagi pemerintah dalam mengaplikasikan upaya mitigasi bagi masyarakat di daerah
rawan bencana.