ABSTRAK Muhammad Fadlan Afandi
PUBLIC Yoninur Almira BAB 1 Muhammad Fadlan Afandi
PUBLIC Yoninur Almira BAB 3 Muhammad Fadlan Afandi
PUBLIC Yoninur Almira BAB 2 Muhammad Fadlan Afandi
PUBLIC Yoninur Almira BAB 4 Muhammad Fadlan Afandi
PUBLIC Yoninur Almira BAB 5 Muhammad Fadlan Afandi
PUBLIC Yoninur Almira BAB 6 Muhammad Fadlan Afandi
PUBLIC Yoninur Almira DAFTAR Muhammad Fadlan Afandi
PUBLIC Yoninur Almira 2019 TS PP MUHAMMAD FADLAN AFANDI_LAMPIRAN.pdf
]
PUBLIC Yoninur Almira
Perkembangan Kota Makassar sebagai kota inti Metropolitan Mamminasata
mengakibatkan tingginya pertumbuhan penduduk. Hal ini menyebabkan tingginya
permintaan ruang dan semakin sempitnya lahan yang tersedia sehingga wilayah
pinggiran menjadi target pengembangan kota baru Moncongloe di wilayah
pinggiran atau suburban yang terletak di wilayah Kab. Maros dan Gowa, sebagai
solusi dalam penyediaan permukiman bagi masyarakat. Pengembangan wilayah
suburban akan menghadapi dinamika perkembangan perkotaan serta masalah
lingkungan yang kompleks khusunya dalam penyediaan lahan untuk permukiman
dimasa yang akan datang. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah
mengidentifikasi keterkaitan antara dinamika perkembangan kawasan perkotaan
dengan daya dukung lahan permukiman. Perkembangan kawasan perkotaan terdiri
dari tiga aspek umum yaitu fisik, sosial dan ekonomi. Dalam menentukan status
daya dukung lahan, penelitian ini menggunakan konsep supply dan demand.
Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif, metode yang
digunakan dalam mengetahui kertakaitan antara dinamika perkembangan kawasan
perkotaan dengan daya dukung lahan permukiman yaitu metode analisis regresi
berganda dengan variabel dependen yaitu daya dukung lahan permukiman dan
variabel independen yaitu perkembangan lahan permukiman, penyusutan lahan
kawasan tidak terbangun dan jumlah penduduk. Dari Temuan studi menyatakan
bahwa hasil analisis yang dilakukan pada laju perubahan perkembangan perkotaan
dari tahun 2012-2018 di wilayah suburban Mamminasata yaitu penduduk
mengalami rata-rata pertumbuhan 1.46%, jumlah keluarga 1.10%, angka
kemiskinan -0.04%, lahan permukiman 5.13% dan penyusutan lahan tidak
terbangun -0.78% dan pertumbuhan PDRB 38.83%. Dari hasil analisis perhitunganii
kebutuhan lahan permukiman pada 20 tahun yang akan datang yaitu seluas 5.912,69
hektar sedangkan jumlah ketersediaan lahan untuk permukiman yaitu 50.992
hektar, sehingga satus daya dukung lahan permukiman di wilayah suburban
Mamminasata yaitu masih dalam keadaan Surplus, namun terdapat satu kecamatan
yang keadaan defisit yaitu Kecamatan Mandai. Hasil analisis keterkaitan antara
dinamika perkembangan perkotaan yaitu variabel independen mempengaruhi 29%
terhadap variabel dependen, dan variabel yang paling berpengaruh yaitu variabel
penyusutan kawasan tidak terbangun. Kesimpulan penelitian ini yaitu wilayah
suburban Mamminasata masih mempunyai cadangan lahan untuk dikembangankan
untuk permukiman dalam kurun waktu 20 tahun yang akan datang