digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nikita Eka Nurwita
Terbatas Open In Flip Book Sandy Nugraha
» ITB

Proyek Toy Museum as Childrens Recreational and Educational Space : (Serambi Dolanan di Bantul) ini merupakan sarana yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan relokasi koleksi Museum Mainan Kolong Tangga di Yogyakarta dan program pemerintah Bantul untuk menjadi Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA). Museum mainan anak seluas 4923 m2 ini merupakan sarana untuk memamerkan koleksi milik Rudi Corens, seorang kolektor seni asal Belgia. Desain museum juga mewadahi kegiatan pengguna, terutama anak-anak dan pendampingnya, pemerhati mainan tempo dulu, serta masyarakat lokal, dengan menjadi sarana bermian anak dan rekreasi publik. Proyek ini dirancang dengan memperhatikan tiga isu utama, yaitu interaksi, sekuens, dan adaptasi. Isu interaksi muncul sebagai respon terhadap konteks desain ramah anak dalam fungsi uama eksibisi koleksi pada museum serta sarana bermain anak untuk mendukung program KLA. Isu Sekuens muncul sebagai sarana menyampaikan pesan bagi anak-anak untuk belajar mengenai mainan tempo dulu serta membawa pengunjung untuk mengalami nostalgia masa kecil. Isu adaptasi muncul sebagai respon terhadap konteks tapak proyek, Bantul yang mrupakan kabupaten yang sarat akan budaya, bagaimana desain bangunan dapat mencitrakan budaya sekitarnya. Proses perancangan berangkat denga konsep “Childrens Playful Promenade” yang kemudian diterjemahlam ke dalam ruang dan bentuk, yang menghasilkan bentuk dinamis dan ikonik, menjadi bangunan dengan desain ramah anak dan menghasilkan adanya interaksi antara bangunan dan anak-anak yang memiliki jukstaposisi yang harmonis dengan bangunan sekitarnya. Sekuens di dalam bangunan dibuat mengalir menggunakan ramp dengan memainkan besaran ruang untuk menghasdirkan pengalaman nostalgia dan dapat trrhubung antara setiap fungsi di dalam museum. Material serta desain fasad pada museum dirancang sebagai perwujudan elemen budaya sebagai konteks yang diperhatikan saat merancang, salah satunya dengan menggunakan material lokal.