Proyek Toy Museum as Childrens Recreational and Educational Space : (Serambi Dolanan di
Bantul) ini merupakan sarana yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan relokasi koleksi Museum
Mainan Kolong Tangga di Yogyakarta dan program pemerintah Bantul untuk menjadi
Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA). Museum mainan anak seluas 4923 m2 ini merupakan sarana
untuk memamerkan koleksi milik Rudi Corens, seorang kolektor seni asal Belgia. Desain museum
juga mewadahi kegiatan pengguna, terutama anak-anak dan pendampingnya, pemerhati mainan
tempo dulu, serta masyarakat lokal, dengan menjadi sarana bermian anak dan rekreasi publik.
Proyek ini dirancang dengan memperhatikan tiga isu utama, yaitu interaksi, sekuens, dan
adaptasi. Isu interaksi muncul sebagai respon terhadap konteks desain ramah anak dalam fungsi
uama eksibisi koleksi pada museum serta sarana bermain anak untuk mendukung program KLA.
Isu Sekuens muncul sebagai sarana menyampaikan pesan bagi anak-anak untuk belajar
mengenai mainan tempo dulu serta membawa pengunjung untuk mengalami nostalgia masa
kecil. Isu adaptasi muncul sebagai respon terhadap konteks tapak proyek, Bantul yang mrupakan
kabupaten yang sarat akan budaya, bagaimana desain bangunan dapat mencitrakan budaya
sekitarnya. Proses perancangan berangkat denga konsep “Childrens Playful Promenade” yang
kemudian diterjemahlam ke dalam ruang dan bentuk, yang menghasilkan bentuk dinamis dan
ikonik, menjadi bangunan dengan desain ramah anak dan menghasilkan adanya interaksi antara
bangunan dan anak-anak yang memiliki jukstaposisi yang harmonis dengan bangunan sekitarnya.
Sekuens di dalam bangunan dibuat mengalir menggunakan ramp dengan memainkan besaran
ruang untuk menghasdirkan pengalaman nostalgia dan dapat trrhubung antara setiap fungsi di
dalam museum. Material serta desain fasad pada museum dirancang sebagai perwujudan
elemen budaya sebagai konteks yang diperhatikan saat merancang, salah satunya dengan
menggunakan material lokal.