digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Natasha Indah Rahmani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Natasha Indah Rahmani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Natasha Indah Rahmani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Natasha Indah Rahmani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Natasha Indah Rahmani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Natasha Indah Rahmani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Natasha Indah Rahmani
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Natasha Indah Rahmani
PUBLIC Alice Diniarti

Barang milik bersama merupakan jenis barang dan jasa yang masih memiliki perdebatan dalam hal pengelolaannya. Pengelolaan barang milik bersama ini menjadi penting untuk diperhatikan dalam rangka menghindari terjadinya Tragedy Of Commons. Prinsip-prinsip mengenai pengelolaan sumberdaya berkelanjutan telah dikembangkan oleh Ostrom dan saat ini telah menjadi pedoman dalam menganalisa pengelolaan sumberdaya bersama berbasis masyarakat. Masyarakat sebagai pelaku utama pengelolaan menjadi kunci penting untuk pengelolaan yang berkelanjutan, perbedaan karakteristik masyarakat memungkinkan untuk menciptakan bentuk pengelolaan yang berbeda pula. Saat ini kebutuhan pelayanan infrastruktur air bersih yang berasal PDAM di Metropolitan Bandung Raya masih belum bisa memenuhi target 100% akses air minum untuk masyarakat, sehingga sebagai langkah untuk mengatasi masalah tersebut maka dikembangkan sebuah sistem infrastruktur air bersih berbasis masyarakat yang memanfaatkan sumberdaya air di lingkungan tempat tinggal. Karakteristik wilayah di Metropolitan Bandung bisa dibedakan menjadi tiga kategori yaitu kawasan perkotaan, kawasan pinggiran dan kawasan pedesaan yang akan menjadi variabel untuk menganalisis perbedaan pengelolaan infrastruktur air bersih. Dengan menggunakan pendekatan analisis kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan sistem pengelolaan air bersih berkelanjutan berbasis masyarakat pada kawasan perkotaan, kawasan perdesaan dan kawasan pinggiran. Berdasarkan hasil analisis, terlihat bahwa tipologi kawasan perkotaan yang diwakilkan oleh Kelurahan Lebak Siliwangi, Kelurahan Margahayu Tengah dan Desa Girimukti mempengaruhi sistem yang diterapkan dan juga pengelolaannya yang tercermin akibat terdapat perbedaan nilai-nilai sosial masayrakat yang diterapkan dan perbedaan karakteristik lahan yang ada pada masing-masing kawasan.