BAB 1 Benedictus Thomas Pradipta
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Benedictus Thomas Pradipta
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Benedictus Thomas Pradipta
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Benedictus Thomas Pradipta
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Benedictus Thomas Pradipta
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Benedictus Thomas Pradipta
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Benedictus Thomas Pradipta
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Resort seluas 4500 meter persegi ini merupakan bangunan majemuk usaha penginapan dan
rekreasi dengan keistimewaan bangunan vila di atas laut. Resort terletak di Pulau Karang Beras, sebuah
pulau landai dengan nuansa natur yang masih kuat di Kepulauan Seribu. Sasaran pengguna resort ini
adalah wisatawan baik mancanegara maupun nusantara dengan kondisi ekonomi menengah ke atas.
Kegiatan yang diakomodasi antara lain penginapan, rekreasi air laut, eksplorasi pulau, dan pembibitan
bakau.
“Reflecterende” menyimbolkan kilau keindahan laut Kepulauan Seribu sekaligus bermakna
renungan atau refleksi diri bagi wisatawan. Konsep resort—penyegaran jiwa—ini diwujudkan melalui
penyusunan sequence datangnya wisatawan: dimulai dari penyambutan wisatawan di kapal oleh
deretan vila yang menghadap akses pulau; meniti pada dek kayu menembus lebatnya hutan bakau
yang memberikan stimulus relaksasi; kemudian wisatawan diberikan kebebasan memilih untuk
menjelajah lebih jauh ke dalam jantung dan sisi lain pulau atau pun meniti dek kayu lainnya menuju
bangunan vila penginapan yang berada di atas laut.
Untuk memantapkan penyegaran jiwa ini, bangunan resort didesain dengan fasade dan ruang yang
mendekatkan wisatawan dengan alam dan mendukung relaksasi. Bangunan tampil sederhana dengan
dominasi elemen horisontal dan penggunaan material alami. Setiap bangunan pada resort—bangunan
fasilitas dan vila penginapan—berorientasi pada pemandangan laguna dan laut bebas untuk
memanfaatkan sumber ketenangan relaksasi. Hal tersebut didukung konsep bangunan terbuka dengan
bukaan yang optimal ke arah sumber pemandangan. Khususnya pada bangunan vila, pendekatan
wisatawan dengan alam tidak sebatas secara visual saja melainkan secara fisik pun dieratkan. Proses
ii
ini dibantu dengan permainan elevasi permukaan lantai pada vila. Elevasi tertinggi terletak pada
entrance vila kemudian semakin turun, semakin dekat dengan permukaan air laut hingga pada
akhirnya wisatawan berkesempatan menyentuh dan menikmati keindahan bawah laut yang ada.