BAB 6 Maria Angela Pinta W. K.
Terbatas  Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
Erupsi Gunung Api Merapi yang terjadi pada akhir 2010 lalu merusak
lahan dan bangunan milik masyarakat di Desa Umbulharjo dan Desa Kepuharjo,
Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Konsolidasi tanah Merapi dilakukan
di lokasi tersebut pada tahun 2014 oleh pemerintah untuk menata penggunaan dan
penguasaan tanah serta menegaskan batas tanah yang rusak atau hilang akibat
erupsi. Saat ini, empat tahun sesudah pelaksanaan, belum ada evaluasi tentang
konsolidasi tanah Merapi. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi proses dan
hasil konsolidasi tanah Merapi dengan menggunakan pendekatan evaluasi semu.
Metode penelitian bersifat campuran dengan analisis deskriptif dan
spasial. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner, wawancara dan telaah
dokumen. Jumlah sampel penelitian sebanyak 95 orang yang merupakan peserta
dari konsolidasi tanah Merapi. Evaluasi konsolidasi tanah Merapi mengacu pada
aturan yang tercantum dalam Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nomor 4 Tahun
1991 serta petunjuk teknis tahun 2013 yang dikeluarkan oleh Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Kesimpulan penelitian sebagai berikut : konsolidasi tanah Merapi dinilai
berdasarkan kriteria kepatuhan, efektivitas, efisiensi, transparansi, responsivitas
dan kecukupan. Konsolidasi tanah Merapi dianggap kurang berhasil karena
kurang efektif dalam memenuhi indikator penataan bentuk bidang tanah dan
belum mampu meningkatkan produktivitas tanah. Konsolidasi tanah Merapi juga
kurang mencukupi kebutuhan lainnya seperti peningkatan harga tanah di lokasi
kegiatan dan pemanfaatan sertipikat tanah sebagai hasil akhir kegiatan. Manfaat
jangka pendek konsolidasi tanah Merapi adalah penetapan jaminan hak atas tanah
yang legal menurut hukum, sedangkan manfaat jangka panjang konsolidasi tanah
Merapi adalah data tanah telah terpelihara bila sewaktu-waktu terjadi bencana
erupsi kembali, meski hal tersebut tidak kita kehendaki kembali.
Perpustakaan Digital ITB