Gentamisin merupakan antibiotik yang bersifat hidrofilik dengan kemampuan menembus sel mamalia
terbatas, sehingga efikasinya rendah terhadap infeksi intraseluler, seperti Staphylococcus aureus.
Pada penelitian ini dikembangkan formula nanopartikel kitosan (CS) yang dikonjugasikan dengan
acemannan (Ace) untuk mengatasi rendahnya penjeratan gentamisin karena tolak menolak akibat
kesamaan muatan positive keduanya. Konjugat CS-Ace dibuat dengan perbandingan kitosan :
Acemannan : Natrium Borohidrat (NaBH4) sebanyak 6:0,5:4. Pembentukan nanopartikel dilakukan
dengan metode gelasi ionotropik menggunakan natrium tripolifosfat (STPP). Optimasi formula
nanopartikel gentamisin sulfat dalam konjugat CS-Ace dilakukan untuk mendapatkan ukuran partikel
pada rentang 200-400 nm serta efisiensi penjeratan dan drug loading yang tinggi. Optimasi formulasi
dilakukan menggunakan metode respon permukaan Box-Behnken dengan 3 faktor yakni konjugat CS-
Ace, perbandingan STPP terhadap CS, dan waktu sonikasi. Komposisi formula optimum terdiri dari
gentamisin 400 mg, konjugat CS-Ace 338,5 mg, dan perbandingan STPP terhadap CS 0,44 dalam 10 ml
aquadeion serta disonikasi selama 89 detik. Karakteristik nanopartikel optimum berupa partikel
berukuran 320±9,21 nm; indeks polidispersitas 0,37±0,03; efisiensi penjeratan 59,2±1,44% dan drug
loading 20,1±3,17% dengan galat berturut-turut 3,57%, 2,91%, dan 8,21%. Nilai potensial zeta
nanopartikel ialah -3,32 mV dengan profil kecepatan pelepasan gentamisin serupa pada pH 7,4 dan
5,2. Aktivitas antibakteri terhadap S. aureus ekstraseluler dipertahankan setelah proses enkapsulasi
yang ditunjukkan dengan kesamaan nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi
bakterisidal minimum (KBM) antara larutan dan nanopartikel gentamisin. Dapat disimpulkan bahwa
formula nanopartikel gentamisin dalam CS-Ace berpotensi dikembangkan lebih lanjut untuk
pengobatan infeksi bakteri intraseluler.