digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Sisil Safitri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Streptococcus mutans adalah bakteri yang berperan penting dalam pembentukan biofilm gigi atau plak gigi yang menjadi salah satu penyebab karies. Biofilm gigi adalah agregat mikroorganisme yang melekat satu sama lain pada permukaan gigi dan tertanam dalam suatu matriks EPS (Extraceluller Polymeric Substances) yang diproduksi oleh mikroorganisme itu sendiri. Salah satu senyawa yang diketahui memiliki aktivitas antibiofilm dan antibakteri adalah biosurfaktan, berkat molekulnya yang amfifilik. Dibandingkan jenis surfaktan lain, biosurfaktan unggul dari sisi lingkungan dan biokompatibilitas. Salah satu mikroba yang dilaporkan memiliki kemampuan produksi biosurfaktan adalah bakteri hidrokarbonoklastik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan produsen biosurfaktan terbaik di antara isolat bakteri hidrokarbonoklastik, mengkarakterisasi biosurfaktan yang dihasilkan, dan menentukan potensinya sebagai agen antibakteri dan antibiofilm terhadap Streptococcus mutans. Isolat campuran bakteri hidrokarbonoklastik dari penelitian sebelumnya dipurifikasi sehingga diperoleh isolat murni. Terhadap isolat murni dilakukan penapisan bakteri penghasil biosurfaktan menggunakan metode oil spread assay. Isolat terpilih diproduksi biosurfaktannya untuk dikarakterisasi melalui analisis muatan ionik dan FTIR-KBr serta diujikan aktivitas antibakteri dan antibiofilmnya terhadap S. mutans. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat sebanyak tujuh isolat murni yang berhasil dipurifikasi. Seluruhnya adalah penghasil biosurfaktan. Di antara isolat lainnya, isolat T0(7) adalah isolat terbaik karena menghasilkan zona bening dengan diameter terbesar yaitu 3,43 ± 0,12 cm. Berdasarkan analisis secara molekuler menggunakan marka 16S rRNA, isolat T0(7) diidentifikasi sebagai Brevibacillus limnophilus. Isolat T0(7) menghasilkan biosurfaktan dengan yield sebesar 67 mg/L. Biosurfaktan isolat T0(7) berjenis glikolipid dan tidak bermuatan (non-ionik) serta memiliki aktivitas antibakteri dan antibiofilm terhadap S. mutans dengan nilai MIC, MBIC, dan MBEC berturut-turut sebesar 2000 ppm, 1000 ppm, dan 4000 ppm. Nilai persentase inhibisi pertumbuhan, inhibisi biofilm, dan eradikasi biofilm S. mutans pada konsentrasi MIC, MBIC, dan MBEC, berturut turut sebesar 41,89% ± 9,30 %, 48,81 ± 5,12 %, dan 48,86 ± 5,82 %. Dengan demikian biosurfaktan isolat T0(7) berpotensi sebagai agen antibakteri dan antibiofilm S. mutans.