digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Silmi Kaaffah
PUBLIC yana mulyana

Insomnia merupakan salah satu gangguan tidur yang ditandai dengan rasa lelah pada siang hari. Hal ini membuat penderita lebih sulit untuk berkonsentrasi dan menyelesaikan tugas sehingga produktivitas menurun. Pengobatan yang sering diberikan untuk mengatasi insomnia yaitu obat golongan sedatif hipnotik. Pemberian obat sintetik memiliki beberapa kekurangan seperti efek samping dan toleransi. Oleh karena itu diperlukan alternatif pengobatan seperti menggunakan bahan dari alam. Secara tradisional, tumbuhan pala sering digunakan untuk memberikan efek kantuk dan menenangkan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efek hipnotik yang dimiliki pala serta efeknya jika pala dikombinasikan dengan kangkung air dan pegagan yang telah terbukti memiliki efek sedatif hipnotik. Ekstrak pala, kangkung air dan pegagan diperoleh dengan maserasi menggunakan etanol. Penelitian dilakukan menggunakan mencit betina Swiss Webster yang dibagi kedalam total 16 kelompok. Kelompok terdiri dari CMC-Na 0,5% sebagai pembawa, diazepam sebagai obat pembanding, ekstrak pala dosis 25, 50, 100, 200 mg/kg BB, ekstrak kombinasi serta ekstrak kangkung dan pegagan pada dosis 100 mg/kg BB. Pengujian efek hipnotik dilakukan dengan menginduksi mencit agar tidur menggunakan ketamin 150 mg/kg BB untuk menentukan parameter latensi, durasi, efisiensi, dan siklus tidur. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS metode One Way Anova-Post Hoc (LSD). Hasil yang diperoleh yaitu ekstrak pala pada dosis terkecil 25 mg/kg BB dapat meningkatkan efisiensi tidur (94,95 ± 1,83 %) secara signifikan jika dibandingkan pembawa CMC-Na (89,68 ± 1,50 %) serta tidak berbeda bermakna terhadap kelompok diazepam (94,27 ± 0,79 %). Ekstrak pala kemudian dikombinasikan dengan ekstrak kangkung air dan pegagan dalam berbagai perbandingan lalu dibandingkan terhadap kelompok pembawa CMC-Na 0,5%, obat pembanding diazepam dan ekstrak tunggalnya. Hasilnya kombinasi ekstrak pegagan 25 mg/kg BB + pala 50 mg/kg BB + kangkung 25 mg/kg BB memberikan efek sinergis terhadap dosis tunggalnya dalam menurunkan waktu latensi tidur. Kombinasi tersebut juga berhasil meningkatkan efisiensi tidur (95,27 ± 0,74 %) secara signifikan jika dibandingkan dengan pembawa CMC-Na (85,91 ± 1,04 %) dan tidak berbeda signifikan terhadap kelompok diazepam (94,01 ± 0,36 %).