digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Luisa Carmel
PUBLIC Open In Flipbook Ridha Pratama Rusli

Gas alam dapat dimanfaatkan untuk memproduksi gas hidrogen yang digunakan di berbagai industri melalui berbagai metode seperti steam methane reforming (SMR), dry methane reforming (DMR), dan water gas shift (WGS). Gas alam Natuna yang kaya CO2 dapat diolah menggunakan metode DMR yang dilanjutkan dengan WGS untuk mengoptimalkan produksi hidrogen melalui reaksi antara CO dan H2O. Pergeseran kesetimbangan WGS akibat kandungan produk yang tinggi pada umpan dapat diatasi dengan penggunaan reaktor membran berbasis paladium yang mengintegrasikan reaktor berkatalis dan membran pemisah hidrogen hasil reaksi sehingga mengeliminasi batasan termodinamik. Penelitian ini mengembangkan membran paladium untuk pemisahan hidrogen. Pada penelitian ini, membran paladium dipadukan dengan perak dan emas untuk meningkatkan performa pemisahan dan ketahanan terhadap pengotor, khususnya CO sebagai umpan reaksi WGS. Membran Pd76-Ag24 dan Pd50-Ag23-Au27 dengan ketebalan 32 ?m dan 28,5 ?m difabrikasi melalui electroless plating sekuensial kemudian dikarakterisasi menggunakan scanning electron microscopy (SEM), energy dispersive spectroscopy (EDS), dan X-ray diffraction (XRD) kemudian diuji pada tekanan atmosferik, temperatur 300oC, laju alir umpan 50 ml/menit, pada modul membran OD 2 cm, ID 1 cm, L 5 cm. Permeabilitas membran bernilai 1,32 × 10-8 mol m-1 detik-1 Pa-0,5 untuk Pd-Ag dan 8,8 × 10-9 mol m-1 detik-1 Pa-0,5 untuk Pd-Ag-Au. Membran Pd-Ag-Au menunjukkan ketahanan terhadap CO yang lebih baik, dengan penurunan permeasi sebesar 30% pada paparan CO 5%, dibandingkan dengan membran Pd-Ag dan Pd-Ag- Au pada penelitian terdahulu. Stabilitas membran Pd-Ag-Au baik terhadap campuran WGS dengan penurunan fluks dan H2 recovery sebesar 6,7% selama 8 jam dan H2 recovery menurun dari 60% ke 53% setelah 25 jam. Hasil membran Pd-Ag-Au menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan penelitian terdahulu.