digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Bagus Prakosa Widyowaskito
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Bagus Prakosa Widyowaskito
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Bagus Prakosa Widyowaskito
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Bagus Prakosa Widyowaskito
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Bagus Prakosa Widyowaskito
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Bagus Prakosa Widyowaskito
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan penambangan adalah kestabilan lereng. Perhatian khusu pada kestabilan lereng perlu dilakukan karena akan berdampak pada keselamatan kerja hingga terhambatnya produksi kegiatan penambangan. Faktor keamanan berhubungan dengan gaya penahan yaitu strength dan gaya penggeraknya berupsa stress. Melalui gaya-gaya ini kestabilan lereng dapat dianalisis. Metode elemen hingga adalah metode yang populer digunakan pada metode numerik. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan pada metode elemen hingga adalah menggunakan model material ekivalen untuk batuan terkekarkan. Penelitian diawali dengan memenuhi data input parameter yang diperlukan pada perangkat lunak Phase 2. Data input parameter dari tiap model diambil dari data yang diolah oleh Umam (2019) karena material yang digunakan sama. Setelah itu mencari nilai Modulus Young ekivalen untuk spasi kekar 4 cm, 6 cm, dan 12 cm. Nilai ini yang kemudian di input pada parameter di perangkat lunak Phase 2 tersebut. Model lereng yang dibuat adalah lereng dengan overall slope 56.40 dan 71.60. Untuk parameter tambahan, model lereng diberikan percepatan searah sumbu x sebesar 0.1 dan 0.2 G. Hasil yang didapat menunjukan bahwa spasi kekar horisontal yang lebih rapat akan menghasilkan faktor keamanan yang lebih kecil baik setelah diberi percepatan maupun sebelum diberi percepatan. Sementara itu sudut yang lebih besar akan menghasilkan faktor keamanan yang lebih kecil.