Hiperpigmentasi adalah keadaan yang menunjukkan produksi melanin yang berlebihan dikarenakan
respons kulit terhadap trauma atau inflamasi sehingga menyebabkan warna kulit menjadi lebih gelap.
Keadaan ini dikatalisis oleh enzim tirosinase yang berperan dalam pembentukan melanin. Penelitian ini
bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan karakterisasi senyawa aktif dari biji coklat (Theobroma
cacao L.) yang memiliki aktivitas sebagai inhibitor enzim tirosinase. Serbuk simplisia biji coklat diekstraksi
dengan metode maserasi menggunakan etanol. Selanjutnya ekstrak etanol dipantau dengan metode
kromatografi lapis tipis. Fraksinasi dilakukan dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut
dengan kepolaran meningkat, yaitu n-heksana dan etil asetat. Pengujian aktivitas inhibisi enzim tirosinase
dilakukan terhadap ekstrak, fraksi dan alfa-arbutin sebagai kontrol. Pengujian dilakukan dengan
mengukur absorbansi dopakrom menggunakan microplate reader pada panjang gelombang optimum 475
nm. Aktivitas 50% inhibisi enzim tirosinase dinyatakan sebagai IC50 sampel, dikaji melalui kurva % inhibisi
terhadap log konsentrasi sampel. Subfraksinasi dilakukan secara kromatografi kolom klasik dan subfraksi
terpilih dimurnikan secara kromatografi lapis tipis preparatif. Uji kemurnian dilakukan menggunakan
metode kromatografi lapis tipis pengembangan tunggal dengan tiga fase gerak berbeda dan kromatografi
lapis tipis 2 dimensi sehingga diperoleh isolat X. Isolat X dikarakterisasi menggunakan penampak bercak
spesifik dan metode kromatografi lapis tipis-spektrofotodensitometri. Ekstrak etanol, fraksi n-heksana,
fraksi etil asetat, dan fraksi air memiliki aktivitas inhibisi enzim tirosinase dengan IC50 berturut-turut
396,80; 344,53; 593,44 dan 258,28 µg/mL. Isolat X memiliki aktivitas inhibisi enzim tirosinase dengan IC50
97,47 µg/mL. Isolat aktif diduga merupakan senyawa golongan flavonoid yang memiliki gugus fenol.
Perpustakaan Digital ITB