digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Hiperpigmentasi adalah keadaan yang menunjukkan produksi melanin yang berlebihan dikarenakan respons kulit terhadap trauma atau inflamasi sehingga menyebabkan warna kulit menjadi lebih gelap. Keadaan ini dikatalisis oleh enzim tirosinase yang berperan dalam pembentukan melanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan karakterisasi senyawa aktif dari biji coklat (Theobroma cacao L.) yang memiliki aktivitas sebagai inhibitor enzim tirosinase. Serbuk simplisia biji coklat diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol. Selanjutnya ekstrak etanol dipantau dengan metode kromatografi lapis tipis. Fraksinasi dilakukan dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut dengan kepolaran meningkat, yaitu n-heksana dan etil asetat. Pengujian aktivitas inhibisi enzim tirosinase dilakukan terhadap ekstrak, fraksi dan alfa-arbutin sebagai kontrol. Pengujian dilakukan dengan mengukur absorbansi dopakrom menggunakan microplate reader pada panjang gelombang optimum 475 nm. Aktivitas 50% inhibisi enzim tirosinase dinyatakan sebagai IC50 sampel, dikaji melalui kurva % inhibisi terhadap log konsentrasi sampel. Subfraksinasi dilakukan secara kromatografi kolom klasik dan subfraksi terpilih dimurnikan secara kromatografi lapis tipis preparatif. Uji kemurnian dilakukan menggunakan metode kromatografi lapis tipis pengembangan tunggal dengan tiga fase gerak berbeda dan kromatografi lapis tipis 2 dimensi sehingga diperoleh isolat X. Isolat X dikarakterisasi menggunakan penampak bercak spesifik dan metode kromatografi lapis tipis-spektrofotodensitometri. Ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, dan fraksi air memiliki aktivitas inhibisi enzim tirosinase dengan IC50 berturut-turut 396,80; 344,53; 593,44 dan 258,28 µg/mL. Isolat X memiliki aktivitas inhibisi enzim tirosinase dengan IC50 97,47 µg/mL. Isolat aktif diduga merupakan senyawa golongan flavonoid yang memiliki gugus fenol.