digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Hiperpigmentasi kulit merupakan masalah yang dipicu oleh aktvitas berlebih dari enzim trosinase dalam biosintesis melanin akibat paparan sinar ultraviolet. Selain berperan dalam melanogenesis, enzim trosinase juga bertanggungjawab atas pencoklatan yang terjadi pada buah dan sayuran. Pencarian inhibitor trosinase alami yang aman dan efektf menjadi fokus pentng dalam industri kosmetk dan farmasi. Penelitan ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi ekstrak etanol daun, kulit buah, dan daging buah mangga (Mangifera indica L.) serta fraksi terpilih sebagai inhibitor enzim trosinase secara in vitro. Ekstraksi dilakukan dengan metode refuks menggunakan etanol 70%. Ekstrak yang menunjukkan aktvitas terbaik kemudian difraksinasi menggunakan metode ekstraksi cair-cair bertngkat dengan perlarut n-heksana, etl asetat, dan air. Aktvitas inhibisi enzim trosinase dilakukan secara in vitro menggunakan metode microplate assay yang diukur absorbansinya pada panjang gelombang 475 nm. Asam kojat digunakan sebagai kontrol positf menunjukkan IC50 sebesar 5,45 ± 0,48 ?g/mL. Hasil penelitan menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah mangga memiliki aktvitas inhibisi trosinase terbaik di antara ketga ekstrak dengan IC50 sebesar 112,41 ± 10,37 ?g/mL, diikut oleh ekstrak daging buah dengan IC50 sebesar 674,32 ± 58,83 ?g/mL. Ekstrak daun mangga menunjukkan aktvitas sangat lemah dengan IC50 lebih dari 1000 ?g/mL. Fraksi etl asetat dari kulit buah mangga menunjukkan aktvitas inhibisi trosinase terbaik dengan IC50 sebesar 142,70 ± 1,91 ?g/mL. Analisis KLT mengindikasikan keberadaan senyawa fenol dan favonoid dengan menunjukkan nilai Rf yang serupa dengan kuersetn pada ekstrak dan fraksi etl asetat kulit buah mangga. Senyawa fenolik dan favonoid yang terkandung dalam ekstrak dan fraksi etl asetat kulit buah ini memiliki aktvitas inhibisi enzim trosinase sehingga berpotensi dikembangkan sebagai agen anttrosinase.