digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Larva Black Soldier Fly (BSF) (Hermetia illucens) mengandung protein dalam jumlah yang bervariasi tergantung pada usia panen larva. Karena kandungan proteinnya yang tinggi, larva BSF merupakan sumber protein alternatif yang menjanjikan dengan potensi aktivitas bioaktif, termasuk sebagai inhibitor tirosinase. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas penghambatan tirosinase dari hidrolisat protein larva BSF berdasarkan usia larva dan proses fraksinasi. Larva dikeringkan dan kemudian dilakukan proses penghilangan lemak menggunakan metode ekstraksi Soxhlet. Larva yang telah dihilangkan lemaknya dikarakterisasi melalui penentuan kadar abu, kadar air, dan kandungan protein larut. Hidrolisis enzimatik dilakukan menggunakan enzim Alcalase?. Kandungan protein larut dari hidrolisat dianalisis menggunakan uji Bradford. Sementara itu, derajat hidrolisis (DH) dari hidrolisat dianalisis menggunakan metode Oftaldialdehida (OPA). Hidrolisat kemudian dikeringkan dengan metode freezedrying dan difraksinasi menggunakan metode Solid Phase Extraction (SPE) C18 sebelum dilakukan uji penghambatan tirosinase. Aktivitas penghambatan tirosinase tertinggi di antara sampel diamati pada hidrolisat larva berusia 15 hari (larva D15) pada konsentrasi 40.000 ppm, menunjukkan penghambatan sebesar 88,98%. Sebagai perbandingan, aktivitas penghambatan pada konsentrasi yang sama adalah 75,77% untuk larva berusia 5 hari (larva D5), 82,07% untuk larva berusia 10 hari (larva D10), dan 87,78% untuk larva berusia 13 hari (larva D13). Hidrolisat protein larva BSF menunjukkan tingkat protein larut yang bervariasi tergantung pada usia larva. Selain itu, proses fraksinasi menggunakan metode SPE C18 memberikan persentase penghambatan tirosinase yang lebih tinggi dan lebih seragam dibandingkan dengan yang tidak difraksinasi.