Larva Black Soldier Fly (BSF) (Hermetia illucens) mengandung protein dalam
jumlah yang bervariasi tergantung pada usia panen larva. Karena kandungan
proteinnya yang tinggi, larva BSF merupakan sumber protein alternatif yang
menjanjikan dengan potensi aktivitas bioaktif, termasuk sebagai inhibitor
tirosinase. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas penghambatan
tirosinase dari hidrolisat protein larva BSF berdasarkan usia larva dan proses
fraksinasi. Larva dikeringkan dan kemudian dilakukan proses penghilangan lemak
menggunakan metode ekstraksi Soxhlet. Larva yang telah dihilangkan lemaknya
dikarakterisasi melalui penentuan kadar abu, kadar air, dan kandungan protein larut.
Hidrolisis enzimatik dilakukan menggunakan enzim Alcalase?. Kandungan
protein larut dari hidrolisat dianalisis menggunakan uji Bradford. Sementara itu,
derajat hidrolisis (DH) dari hidrolisat dianalisis menggunakan metode Oftaldialdehida (OPA). Hidrolisat kemudian dikeringkan dengan metode freezedrying dan difraksinasi menggunakan metode Solid Phase Extraction (SPE) C18
sebelum dilakukan uji penghambatan tirosinase. Aktivitas penghambatan tirosinase
tertinggi di antara sampel diamati pada hidrolisat larva berusia 15 hari (larva D15)
pada konsentrasi 40.000 ppm, menunjukkan penghambatan sebesar 88,98%.
Sebagai perbandingan, aktivitas penghambatan pada konsentrasi yang sama adalah
75,77% untuk larva berusia 5 hari (larva D5), 82,07% untuk larva berusia 10 hari
(larva D10), dan 87,78% untuk larva berusia 13 hari (larva D13). Hidrolisat protein
larva BSF menunjukkan tingkat protein larut yang bervariasi tergantung pada usia
larva. Selain itu, proses fraksinasi menggunakan metode SPE C18 memberikan
persentase penghambatan tirosinase yang lebih tinggi dan lebih seragam
dibandingkan dengan yang tidak difraksinasi.
Perpustakaan Digital ITB