digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Suci Anggraeni
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER Suci Anggraeni
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Suci Anggraeni
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 2 Suci Anggraeni
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Suci Anggraeni
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 4 Suci Anggraeni
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 5 Suci Anggraeni
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 6 Suci Anggraeni
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 7 Suci Anggraeni
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Suci Anggraeni
PUBLIC Irwan Sofiyan

Banjir merupakan salah satu fenomena alam yang dapat menyebabkan kerugian harta benda maupun korban jiwa. Hal ini terjadi karena intensitas curah hujan yang tinggi di daerah tangkapan air yang menyebabkan aliran air di sungai tidak dapat ditampung oleh penampang sungai. Beberapa lokasi di Kota Bandung sering dilanda banjir seperti wilayah Pagarsih, Astana Anyar, dan Babakan Irigasi. Banjir ini terjadi karena meluapnya sungai Citepus dan Cikakak, dan penyebab utama terjadinya banjir adalah penyempitan alur sungai dan ketinggian dinding banjir di sepanjang sungai berkurang. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membangun kanal banjir yang dimulai dari Sungai Citepus, kemudian memotong Sungai Cikakak dan berakhir di sungai Cikapundung. Studi ini difokuskan pada analisis hidrologi dan analisis hidraulika banjir kanal. Analisis hidrologi dilakukan untuk menghitung debit banjir rencana dan analisis hidraulika dilakukan untuk memodelkan aliran menggunakan program SWMM dan untuk memodelkan pola aliran 3D di sekitar pembagi aliran menggunakan program 3D Flow. Banjir kanal dirancang untuk tiga lokasi alternatif dan dapat menampung debit banjir Q50th di Sungai Citepus dan Sungai Cikakak, yaitu 49,97 m3/s untuk Sungai Citepus dan 21,55 m3/s di Sungai Cikakak. Berdasarkan analisis hidraulik, desain banjir kanal yang melewati Jalan Kebon Kawung dapat mengurangi debit puncak banjir sekitar 54,2% di Sungai Citepus dan 46% di Sungai Cikakak. Desain banjir kanal yang melewati Jalan Paskal-Stasiun juga dapat mengurangi debit puncak banjir sekitar 66,65% di Sungai Citepus dan 52,21% di Sungai Cikakak, juga desain banjir kanal yang melewati Jalan Industri- Stasiun dapat mengurangi debit banjir sekitar 23,97% di Sungai Citepus dan 68,38% di Sungai Cikakak. Dari tiga lokasi alternatif, Jl. Industri-Stasiun adalah lokasi terbaik untuk diterapkan di daerah Bandung yang berfokus pada pengurangan banjir.