Salah satu wilayah penambangan timah aluvial aktif yang ada di Belitung berada di Kecamatan
Badau. Hasil penambangan dan pengolahan bijih kasiterit telah menunjukkan potensi sumberdaya
Rare Earth Element (REE) yang hadir dalam bentuk Mineral Ikutan Timah (MIT) seperti monasit,
ilmenit, zirkon, xenotim, anatase dan rutil. Seiring dengan berkembangnya teknologi, permintaan
akan unsur-unsur ini akan mendorong kegiatan eksplorasi di masa yang akan datang. Sampelsampel
dari endapan primer, sekunder, Sisa Hasil Pengolahan (SHP) dan konsentrat telah
dikumpulkan dari pit tambang timah aluvial aktif, bukit intrusi Granit Tanjungpandan dan sungaisungai
yang ada di Kecamatan Badau. Preparasi sampel yang dilakukan antara lain dewatering
pada 25oC – 130oC, pereduksian massa sampel sesuai kaidah yang benar menggunakan Rotary
Divider, pengklasifikasian mineral butir berdasarkan fraksi menggunakan sieving #20, #48, #65,
#100, -#100 dan penggerusan sampel menggunakan Milling terkhusus sampel yang akan dilakukan
analisis X-ray Diffraction (XRD). Analisis makroskopis, Grain Counting, mineragrafi dan X-ray
Diffraction (XRD) dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari MIT dan batuan granit yang
dipercaya sebagai sumber dari REE. Hasil dari penelitian menunjukkan keterdapatan mineral
target seperti monasit, ilmenit, zirkon dan xenotim di Kecamatan Badau dengan genesa tipe letakan
yang bersumber dari bukit intrusi formasi Granit Tanjungpandan. Namun, target MIT seperti
anatase dan rutil tidak ditemukan pada sampel primer, sekunder, SHP mau pun konsentrat.
Perpustakaan Digital ITB