COVER Muhammad Thirafi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Muhammad Thirafi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muhammad Thirafi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muhammad Thirafi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muhammad Thirafi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muhammad Thirafi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Muhammad Thirafi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhammad Thirafi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Gedung Pusat Seni dan Budaya Kota Bandung terdiri dari dua gedung yang masing
masing memiliki lima lantai (dua lantai berupa basement) dan taman tengah dengan
skywalk. Masing-masing gedung memiliki fungsi teater yang direncanakan dapat
menampung 1000 dan 500 penonton. Pada salah satu gedung terdapat pula sebuah
amfiteater untuk menyaksikan pertunjukan yang bersifat parade di sepanjang
skywalk. Pada salah satu gedung terdapat pula sebuah amfiteater untuk
menyaksikan pertunjukan yang bersifat parade di sepanjang skywalk. Gedung ini
direncanakan akan dibangun pada persimpangan antara Jalan Laswi dan Jalan
Sukabumi. Dengan adanya pembangunan gedung ini, maka perencanaan terhadap
sistem transportasi perlu dilakukan. Dalam proses perancangan, hal yang utama
untuk dilakukan adalah analisis terhadap jumlah kendaraan yang akan datang, baik
yang akan parkir maupun tidak. Dalam menganalisis jumlah kendaraan yang akan
parkir, dilakukan analisis kebutuhan satuan ruang parkir pada gedung acuan yang
memiliki fungsi tipikal dan jumlah penonton yang sama. Kemudian dirancang pola
parkir menghasilkan 118 slot parkir mobil dan 150 slot parkir motor. Setelah
dirancang parkir kemudian dirancang perkerasan pada jalan akses. Dilakukan 2
desain yaitu perkerasan kaku dan perkerasan lentur kemudian dibandingkan melalui
lifecycle cost analysis. Perkerasan yang dipilih adalah perkerasan kaku dengan tebal
perkerasan 345 mm. Kemudian dilakukan perancangan sirkulasi kendaraan pada
jalan akses dan basement termasuk didalamnya perancangan jumlah loket parkir
yang dibutuhkan. Jumlah loket parkir yang digunakan pada pintu masuk adalah 2
buah untuk mobil dan truk, dan 1 buah untuk motor yang menghasilkan rata-rata
panjang antrian 0,018 mobil, 0,024 motor. Jumlah loket parkir yang digunakan pada
pintu keluar adalah 2 buah untuk mobil dan truk, dan 1 buah untuk motor yang
menghasilkan rata-rata panjang antrian 0,05 mobil, dan 0,209 motor.
Perpustakaan Digital ITB