Dalam desain spacing katup gas lift, terdapat kesalahpahaman umum dimana killing fluid direpresentasikan statis tanpa menimbang keadaan deplesi sumur. Ketinggian killing fluid sebenarnya berubah seiring waktu dikarenakan infiltrasi fluida ke reservoir. Sebuah metode inovatif diajukan untuk mengoptimasi desain gas lift dengan mempertimbangkan pergerakan infiltrasi fluida. Metode ini sangat efektif di reservoir yang depleted, dimana terdapat banyak rongga untuk mengakomodasi masuknya killing fluid.
Paper ini menyajikan metode ekualisasi sebagai solusi untuk mengoptimasi desain spacing katup gas lift. Penulis menurunkan sebuah persamaan baru berdasarkan hukum Darcy dan persamaan hidrostatis untuk mengganti kedalaman awal dimana kondisi terekualisasi telah tercapai. Kondisi ekualisasi tercapai ketika pergerakan killing fluid telah mencapai kedalaman statis terakhirnya setelah periode waktu tertentu.
Sebuah studi kasus dari Sumur X, yang menargetkan reservoir depleted, dilakukan untuk menjadi verifikasi dari model. Sebuah system gas lift diperlukan untuk menjaga produksi minyak di Sumur X. Menggunakan tekanan kompresor yang telah ditentukan, desain spacing gas lift konvensional membutuhkan delapan katup unloader. Sebaliknya, dengan menerapkan metode ekualisasi, jumlah katup yang dibutuhkan dapat dikurangi secara signifikan hingga menjadi empat katup. Pengurangan jumlah katup menyebabkan tekanan operasi gas lift yang lebih tinggi, kapasitas gas injeksi yang lebih tinggi, dan akhirnya tingkat produksi minyak yang lebih tinggi diperoleh dibandingkan dengan metode desain konvensional.
Metode ini menyajikan desain spacing katup gas lift yang dioptimasi menggunakan metode ekualisasi. Metode ekualisasi mengubah kedalaman awal dari desain spacing dengan menggunakan parameter-parameter reservoir data sumur, dan data pendukung lain. Untuk implementasi lebih lanjut, metode ekualisasi dapat di aplikasikan di hampir semua kasus sumur gas lift, untuk keuntungan ekonomi yang lebih baik.