digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cover - Suprapti
PUBLIC Open In Flip Book Irwan Sofiyan

BAB I - Suprapti
PUBLIC Open In Flip Book Irwan Sofiyan

BAB II - Suprapti
PUBLIC Open In Flip Book Irwan Sofiyan

BAB III - Suprapti
PUBLIC Open In Flip Book Irwan Sofiyan

BAB IV - Suprapti
PUBLIC Open In Flip Book Irwan Sofiyan

BAB V - Suprapti
PUBLIC Open In Flip Book Irwan Sofiyan

BAB VI - Suprapti
PUBLIC Open In Flip Book Irwan Sofiyan

PUSTAKA - Suprapti
PUBLIC Open In Flip Book Irwan Sofiyan

LAMPIRAN - Suprapti
PUBLIC Open In Flip Book Irwan Sofiyan

Waduk Cipancuh yang menyuplai air untuk Daerah Irigasi Cipancuh selalu mengalami kekeringan di musim kemarau. Sementara di dekat waduk terdapat tiga sungai, yaitu sungai Cipunegara, Cikandung dan Cilalanang. Pada studi ini, potensi ketiga sungai tersebut dikaji kemungkinannya untuk dimanfaatkan sebagai suplesi waduk Cipancuh agar bisa mengairi 6314 ha sawah di DI Cipancuh dan sawah tadah hujan di hulu waduk Cipancuh. Dengan tanpa mengganggu sistem suplai air yang ada pada ketiga sungai tersebut, dilakukan analisa ketersediaan air untuk menambah suplesi waduk Cipancuh dan analisa pola tanam. Hasilnya adalah pola tanam dirubah menjadi padi-padi-palawija dan kekurangan air pada bulan Juni-September disuplesi dari rencana bendungan di sungai Cikandung. Ada 2 skenario rencana elevasi puncak bendungan Cikandung guna mencukupi tampungan air untuk mengairi DI Cipancuh melalui waduk Cipancuh dan mengairi sawah tadah hujan melalui sungai Cibiuk. Suplesi ke waduk Cipancuh dari waduk Cikandung dibatasi sehingga ketinggian/ tekanan air di waduk Cipancuh setiap saat tetap aman untuk tubuh bendungan. Untuk mendapatkan release air terbaik yang sesuai dengan kebutuhan, operasi waduk Cipancuh dioptimasi dengan metode Fuzzy-Sugeno dan NLP (program non linier). Hasil studi ini menunjukkan bahwa pembangunan waduk Cikandung dengan elevasi puncak +59m dapat mengairi 5502.96 ha sawah DI Cipancuh setiap bulan, dan mengairi 5008 ha sawah tadah-hujan selama enam bulan.