Produksi pasir telah menjadi salah satu masalah yang paling sulit untuk pengembangan lapangan tua dan kompleks lepas pantai. Akan ada beberapa konsekuensi yang terjadi, diantaranya: penurunan laju produksi, penurunan produktivitas sumur, kerusakan peralatan dasar sumur, dll. Oleh karena itu, produksi pasir perlu diantisipasi. Mengestimasi produksi pasir adalah salah satu cara untuk mengantisipasi masalah produksi pasir yang bisa terjadi. Dalam studi ini volume dan laju produksi pasir akan diprediksi menggunakan metode Van den Hoek dan Geilikman sebagai fungsi dari kondisi dasar sumur, drawdown, dan waktu.
Studi ini menyajikan analisis sensitivitas terhadap lebar perforasi, skin, dan parameter geomekanik dengan menggunakan model 3D simulasi reservoir untuk menghasilkan hasil yang digunakan sebagai input untuk metode Van den Hoek dan Geilikman, sehingga prediksi laju pasir dapat dianalisis. Hasil studi menunjukan bahwa dengan menurunnya kisaran perforasi semakin kecil prediksi produksi laju pasir menggunakan metode Van den Hoek dan Geilikman. Dalam beda interval perforasi dari 288 kaki hingga 32 kaki, laju pasir bisa turun menjadi 66,6%, dari 2479,99 L/hari menjadi 827.243 L/ ari pada 10958 hari. Namun, karena laju prediksi pasi menggunakan metode Van den Hoek dan Geilikman tidak memperhitungkan laju produksi hidrokarbon sebagai input, sehingga sensitivitas Skin menunjukan hasil yang berlawanan dengan yang diinginkan sebelumnya. Ketika nilai skin meningkat, perbedaan tekanan juga meningkat sehingga pembacaan laju produksi fluida juga meningkat..Terdapat peningkatan laju produksi pasir hingga 5 kali lipat laju prediksi pasir seiring peningkatan skin dari 0 menjadi 50. Selain itu, sensitivitas 3 parameter geomekanik (Young modulus, Poisson Ratio, dan Permeability) menunjukkan bahwa Young Modulus adalah faktor paling signifikan jika korelasi Unconfined Compressive Strength (UCS) dengan Young modulus digunakan pada perhitungan input dari laju prediksi pasir dan Poisson Ratio adalah faktor paling signifikan ketika korelasi UCS terhadap Poisson Ratio digunakan pada perhitungan input dari laju prediksi pasir. Pada sensitivitas 3 parameter geomkenaik, nilai Modulus Young berkisar antara 145038 psi hingga 2.6x106 psi, Rasio Poisson dari 0,21 hingga 0,38 dan permeabilitas dari 30md hingga 350 md, prediksi produksi laju pasir dalam korelasi Chang et al (Young Modulus ke korelasi UCS) bervariasi antara 900 L / hari hingga 4000 L / hari dan laju pasir hingga 1,4 Juta L / hari jika korelasi Poisson Ratio dengan UCS digunakan.Ini juga menunjukkan bahwa UCS adalah parameter yang lebih sensitif pada perubahan prediksi laju pasir dibandingkan dengan permeabilitas.