digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019 TA PP MELISA RAHMANIA 1.pdf)u
Terbatas Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB

Indonesia dengan keberagaman etnis dan suku memiliki kekayaan budaya yang begitu luas. Masyarakat dari setiap daerah memiliki caranya sendiri dalam menghasilkan karya seni, baik dalam bentuk tarian, kerajinan tangan, hingga wastra (kain). Dalam proses pembuatannya berbagai wastra Indonesia mengeksplorasi bermacam teknik seperti batik, celup ikat, tenun, dan lain-lain untuk menghasilkan dekorasi yang menjadi ciri khas wastra tersebut. Dekorasi itu juga dikenal sebagai ragam hias, pola yang umumnya diulang-ulang sehingga menjadi komposisi yang membentuk sebuah karya seni atau kerajinan. Salah satu ragam hias yang memiliki daya tarik tinggi yaitu ragam hias pada tenun ikat Sumba Timur. Tenun ikat Sumba Timur terkenal akan ragam hias figuratif bertema lingkungan alam masyarakat setempat, dengan bentuk penggambaran sederhana namun mudah diidentifikasi. Pengkomposisian ramai dan penuh dari paduan berbagai jenis ragam hias figuratif tersebut merupakan ciri khas pada hinggi, kain tenun lebar dan panjang yang merupakan bagian dari pakaian tradisional kaum pria di sana. Eksplorasi ragam hias tenun ikat Sumba Timur ke dalam karakteristik gaya Memphis pada produk fashion bertujuan sebagai bentuk diversifikasi penyajian visual ragam hias tersebut yang modern dan kreatif. Diversifikasi visual dicapai melalui pengkomposisian ulang mengikuti karakter komposisi gaya Memphis dan permainan skema warna yang juga menyesuaikan dengan gaya tersebut serta perkembangan tren di masyarakat masa kini.