Konsumsi masyarakat terhadap produk pakaian yang sangat tinggi akibat
fenomena fast fashion telah membawa sejumlah dampak negatif pada lingkungan
seperti penumpukan limbah pakaian, kerusakan lingkungan akibat proses produksi
bahan baku berlebih, serta ketidak adilan dalam pelaksanaan kerja bagi para
tenaga kerja. Salah satu produk fashion yang konsisten digunakan adalah denim di
mana memiliki karakteristik kain yang kuat, perawatan yang mudah, dan tampilan
luar yang cocok digunakan semua golongan usia dan kelas sosial. Namun di sisi
lain, proses produksi kain denim menghasilkan sejumlah kerusakan lingkungan
yang sangat tinggi dibandingkan kain lainnya. Pemanfaatan limbah fashion denim
pasca konsumsi sebagai alternatif material upper pada sepatu memberikan variasi
dan inovasi yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, kain denim memiliki
kenyamanan serta nilai estetika yang memudahkan para desainer untuk
bereksplorasi dalam proses desain upper sepatu. Disisi lain, sepatu sebagai bagian
dari produk fashion yang pasti dimiliki setiap orang, memiliki permintaan bahan
baku yang amat tinggi terutama di Indonesia sebagai produsen sepatu terbesar ke-
4 di dunia.
Pendekatan kualitatif yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode
penelitian eksperimentasi dan produksi karya di mana menghasilkan produk akhir
berupa prototipe sepatu yang memanfaatkan limbah fashion denim pasca
konsumsi. Oleh karena itu, penerapan prinsip upcycling dilakukan sebagai upaya
penanganan limbah fashion dengan sejumlah peningkatan nilai menjadi produk
akhir berupa sepatu. Prinsip upcycling diteliti menjadi salah satu solusi yang dapat
diterapkan untuk menanggulangi penumpukkan limbah bukan hanya melalui
proses daur ulang, namun juga peningkatan dalam segi estetika, fungsi, dan
ekonomi. Eksperimentasi daur ulang limbah fashion dilakukan untuk membuat
material alternatif upper sepatu tanpa perlu melalui proses pembuatan bahan baku
tekstil dan menghasilkan produk daur ulang dengan harga yang terjangkau.