digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Konsumsi masyarakat terhadap produk pakaian yang sangat tinggi akibat fenomena fast fashion telah membawa sejumlah dampak negatif pada lingkungan seperti penumpukan limbah pakaian, kerusakan lingkungan akibat proses produksi bahan baku berlebih, serta ketidak adilan dalam pelaksanaan kerja bagi para tenaga kerja. Salah satu produk fashion yang konsisten digunakan adalah denim di mana memiliki karakteristik kain yang kuat, perawatan yang mudah, dan tampilan luar yang cocok digunakan semua golongan usia dan kelas sosial. Namun di sisi lain, proses produksi kain denim menghasilkan sejumlah kerusakan lingkungan yang sangat tinggi dibandingkan kain lainnya. Pemanfaatan limbah fashion denim pasca konsumsi sebagai alternatif material upper pada sepatu memberikan variasi dan inovasi yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, kain denim memiliki kenyamanan serta nilai estetika yang memudahkan para desainer untuk bereksplorasi dalam proses desain upper sepatu. Disisi lain, sepatu sebagai bagian dari produk fashion yang pasti dimiliki setiap orang, memiliki permintaan bahan baku yang amat tinggi terutama di Indonesia sebagai produsen sepatu terbesar ke- 4 di dunia. Pendekatan kualitatif yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimentasi dan produksi karya di mana menghasilkan produk akhir berupa prototipe sepatu yang memanfaatkan limbah fashion denim pasca konsumsi. Oleh karena itu, penerapan prinsip upcycling dilakukan sebagai upaya penanganan limbah fashion dengan sejumlah peningkatan nilai menjadi produk akhir berupa sepatu. Prinsip upcycling diteliti menjadi salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk menanggulangi penumpukkan limbah bukan hanya melalui proses daur ulang, namun juga peningkatan dalam segi estetika, fungsi, dan ekonomi. Eksperimentasi daur ulang limbah fashion dilakukan untuk membuat material alternatif upper sepatu tanpa perlu melalui proses pembuatan bahan baku tekstil dan menghasilkan produk daur ulang dengan harga yang terjangkau.