Dalam tugas akhir ini dilakukan perhitungan indeks upwelling untuk perairan Selatan Pulau
Sumbawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kekuatan dan periode upwelling menggunakan
indeks yang berbasis data multi parameter.Perhitungan indeks upwelling merujuk kepada studi yang
dilakukan oleh Bakun (1973) dan Jacox (2015) yaitu UI, CUTI, dan BEUTI. UI merupakan nilai
yang menunjukkan tingkat kekuatan upwelling di suatu perairan. CUTI menggabungkan perkiraan
transpor Ekman dan memperhitungkan arus geostropik lintas pantai. BEUTI mengintegrasikan
informasi tentang kekuatan upwelling dengan faktor-faktor biologis.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data angin, sea surface height, konsentrasi
nitrat di lapisan campuran, konsentrasi klorofil-a, dan suhu permukaan laut yang diambil dari situs
ECMWF, pemantauan beberapa satelit altimetri, situs CMEMS, dan situs ERA5 selama 16 tahun
dari Januari 2000 hingga Desember 2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga indeks memiliki korelasi yang signifikan
terhadap indikator upwelling di perairan Selatan Pulau Sumbawa. Pada saat terjadi upwelling, indeks
upwelling menangkap kejadian 0-1 bulan lebih cepat dibandingkan parameternya (SST, nitrat, dan
klorofil-a). UI, CUTI, dan BEUTI mempresentasikan kekuatan upwelling yang terjadi setiap monsun
timur dengan puncak fenomena upwelling terjadi pada Bulan Agustus. Grafik UI mengindikasikan
upwelling terkuat pada bulan Juni 2006 dengan nilai indeks sebesar -2,520 m2/s, Grafik CUTI
mengindikasikan upwelling terkuat pada bulan Juni 2004 dengan nilai indeks sebesar – 3,250 m2/s.
Sedangkan grafik BEUTI mengindikasikan upwelling terkuat dengan jumlah nutrien terbanyak pada
bulan Juli 2008 dengan nilai indeks sebesar -1,259 (mmol/m s). Pusat upwelling di perairan Selatan
Sumbawa terletak di antara koodinat 9????-9,5???? LS dan 116,8????-117,2???? BT.