digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada industri minyak dan gas, fluida yang diproduksi ke permukaan adalah air, minyak, dan gas. Walaupun fluida yang paling diminati dalam kegiatan produksi adalah minyak dan gas, produksi air tidak dapat dihindari. Selama kegiatan produksi berlangsung, air yang diproduksi akan terus bertambah dimana hal ini akan menyebabkan terjadinya produksi air yang berlebihan. Produksi air yang berlebihan dapat menyebabkan dibutuhkannya operasi serta biaya tambahan. Untuk mengurangi produksi air yang berlebihan, paper ini bertujuan untuk mempelajari pengaplikasian dari polimer berbasis epoxy dengan menggunakan xylene sebagai pelarut, dan melakukan percobaan core-flood sebagai pecobaan dari aplikasi water shut-off. Polimer berbasis epoxy yang digunakan pada studi ini disintesis dalam berbagai konsentrasi reagen seperti epoxy, pengeras, dan xylene. Konsentrasi dari setiap reagen ini diukur dalam % (v/v). Polimer ini dikarakterisasi menggunakan percobaan bottle test untuk mengetahui sifat gelasi terhadap waktu. Hasil dari percobaan bottle test ini bersifat kualitatif dan diklasifikasikan dengan menggunakan Sydansk code dimana kode tersebut bervariasi dari A hingga I terhadap sifat gelasinya. Karakterisasi yang dihasilkan dengan mengetahui sifat gelasi ini menunjukkan durasi yang dibutuhkan oleh profil viskositas untuk berubah secara drastis. Percobaan core-flood ini dilakukan dengan core buatan dan polimer yang memiliki waktu gelasi paling lama. Hasil dari injeksi polimer ke dalam core buatan ini menyebabkan pengurangan porositas hingga 57.98%, permeabilitas hingga 99.17% dan injektivitas hingga 98.83% yang berarti bahwa polimer tersebut memiliki potensi untuk diaplikasikan dalam pengurangan produksi air yang berlebihan.