digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER I Gde Banyu Priautama
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 I Gde Banyu Priautama
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 I Gde Banyu Priautama
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 I Gde Banyu Priautama
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 I Gde Banyu Priautama
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 I Gde Banyu Priautama
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 I Gde Banyu Priautama
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 7 I Gde Banyu Priautama
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA I Gde Banyu Priautama
PUBLIC Alice Diniarti

Ubud merupakan salah satu daerah tujuan pariwisata yang memiliki daya tarik berdasarkan karakter tradisi, budaya dan keseniannya. Perkembangan industri pariwisata yang pesat dan tidak terkendali di Ubud menyebabkan menghilangnya karakter lingkungan setempat yang berakibat menurunnya kualitas pariwisata di Ubud. Perancangan pusat informasi pariwisata dibangun sebagai upaya untuk mempertahankan karakter dari pariwisata Ubud dengan cara memenuhi kebutuhan wisatawan terhadap informasi dan wawasan mengenai pariwisata Ubud. Pusat informasi pariwisata di Ubud dirancang dengan pendekatan placemaking yang merupakan fasilitas yang bergerak di pelayanan pariwisata yang memiliki tempat demonstrasi dan pameran kesenian, panggung terbuka menyerupai panggung kesenian dan beberapa tambahan fasilitas lainnya. Pusat informasi pariwisata ini selain sebagai penyedia layanan terkait informasi pariwisata juga berfungsi sebagai media edukasi bagi pengunjung dengan menyertakan komunitas masyarakat kesenian lokal sebagai pelaku yang mendemonstrasikan kesenian sebagai karaker Ubud. Fasilitas ini akan dibangun diantara objek wisata monkey forest Ubud dan Puri Ubud dengan tapak seluas 1,5 hektar dengan pertimbangan pemilihan lokasi tapak yang dekat dengan atraksi dan objek wisata namun tidak mengganggu kegiatan upacara dan tradisi yang terdapat di desa adat yang berada di dalam kawasan pariwisata Ubud. Untuk mempertahankan karakter lingkungan di Ubud yang menjadi daya tarik pariwisata maka ditetapkan menggunakan pendekatan dengan konsep placemaking yaitu menciptakan tempat yang bermakna dan berkesan bagi penggunanya berdasarkan karakter tempat itu sendiri. Proses analisa terhadap karakter placemaking di Ubud akan menghasilkan faktor pembentuk makna tempat yang nantinya dapat diaplikasikan terhadap perancangan ini. Setelah dianalisis berdasarkan aspek kontekstual lokasi, ditemukan faktor pembentuk makna sebuah tempat di Ubud yaitu ornamen, material, karakter bentuk dan prororsi serta tata letak bangunan. Penerapan konsep ke dalam rancangan diharapkan mampu memberikan karakter pada tempat dan ruang sehingga lebih memiliki makna serta kesan bagi penggunanya. Hal tersebut diharapkan berdampak pada pengertian pengunjung terhadap karakter lingkungan Ubud dan dapat melakukan proses berwisata yang benar berdasarkan pemahaman tersebut.