digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Adrianto Kresnohadi
PUBLIC Alice Diniarti

Kontraktor merupakan suatu entitas yang pada dasarnya menggunakan pengetahuan secara intensif dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini disebabkab oleh sifat alamiah dari bisnis konstruksi yang di antaranya mencakup kolaborasi antar pihak, penggunaan sumber daya secara masif, sangat segmentasi, mengandalkan keahlian manusia, yang beragam berdasarkan jenis proyek yang bervariasi. Untuk mengelolam kondisi tersebut secara efektif, kontraktor berinisiatif untuk menerapkan prinsip manajemen pengetahuan. Selain untuk mengorganisir pengetahuan, sistem manajemen pengetahuan juga diharapkan dapat memberikan efek positif bagi peningkatan kinerja kontraktor. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem manajemen pengetahuan terhadap kinerja kontraktor melalui analisis hubungan antara tingkat kematangan dengan tingkat kapabilitas manajemen pengetahuan. Pengaruh knowledge management terhadap kinerja kontraktor dianalisis menggunakan path analysis, sementara itu hubungan antara tingkat kematangan dengan tingkat kapabilitas dianalisis menggunakan linier regresi. Penelitian ini mengacu pada model model kapabilitas manajemen pengetahuan yang dikembangkan oleh Andrew Gold dengan modifikasi tambahan yaitu variabel kinerja kontraktor. Indikator kinerja kontraktor yang dilihat adalah kinerja keuangan (laba ditahan) dan non keuangan (pelanggan baru dan tetap). Selain itu, Model tingkat kematangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model yang dirancang oleh Kulkarny. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel efektifitas yang melekat pada tingkat kapabilitas knowledge management memberikan pengaruh positif terhadap kinerja kontraktor baik dari segi keuangan maupun non-keuangan. Hal ini ditandai dengan dengan tingkat pertumbuhan yang semakin baik terhadap nilai aset, ekuitas, dan jumlah pelanggan tetap kontraktor selama periode penggunaan knowledge management. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap kenaikkan satu satuan tingkat kematangan, memberikan kenaikkan sebesar 7.28% terhadap tingkat kapabilitas knowledge management.