digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Ni Made Kartika Wijayanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Ni Made Kartika Wijayanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Ni Made Kartika Wijayanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Ni Made Kartika Wijayanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Ni Made Kartika Wijayanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Ni Made Kartika Wijayanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Ni Made Kartika Wijayanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Struktur Galaksi Bima Sakti terdiri atas bulge, piringan, dan halo. Pada bagian halo, terdapat materi gelap, bintang bermetalisitas rendah, dan bintang hipercepat. Gugus bola dan satelit galaksi juga terdapat di bagian halo. Ketika mengorbit, gugus bola dan satelit galaksi tersebut dapat berada sangat dekat dengan pusat Galaksi dan mengalami gaya tidal sehingga bintang-bintang pada gugus bola dan satelit galaksi tersebut terurai dan mengorbit Galaksi membentuk aliran bintang. Pada awal pembentukannya, aliran bintang masih mengumpul secara spasial. Seiring waktu, aliran bintang akan tercampur dan sulit dideteksi secara spasial. Dalam pekerjaan ini digunakan data dari Gaia DR2, LAMOST DR4, dan RAVE DR5. Data yang dipilih dibagi dalam anggota piringan tebal dan halo Galaksi. Sampel data piringan tebal dan halo Galaksi dipilih berdasarkan fungsi distribusi kecepatan bintang dan nilai metalisitas. Piringan tebal Galaksi dipilih dengan nilai fungsi distribusi piringan tebal (TD) terhadap piringan tipis (D) dengan nilai TD/D > 2 sedangkan halo Galaksi dipilih dengan nilai TD terhadap fungsi distribusi halo (H) sebesar TD/H < 0,01. Bintang juga dipilih berdasarkan metalisitas, yaitu -1,6 < [Fe/H] < 0,2 untuk piringan tebal dan [Fe/H] < -1,6 untuk halo. Sampel data yang dipilih kemudian dianalisis pada bidang U vs V , V vs. p U2 + 2V 2, Vaz vs. VE, dan Lz vs. L?. Oleh karena aliran bintang berada di potensial yang sama, maka seharusnya terdeteksi pengelompokan pada bidang-bidang tersebut. Pengelompokan dianalisis menggunakan transformasi wavelet dengan nilai bin dan skala yang diperoleh berdasarkan beberapa kali percobaan. Hasil yang didapat dikoreksi menggunakan simulasi Monte Carlo berdasarkan distribusi kecepatan yang diketahui. Dalam pekerjaan ini dilakukan lima kali pengulangan koreksi dengan Monte Carlo. Dari keseluruhan metode, dapat dideteksi dua aliran bintang di piringan tebal Galaksi, yaitu AF06 dan Hercules. Pada bagian halo dideteksi empat aliran bintang, yaitu BB17-1, BB17-2, S1, dan N4. Masing-masing aliran bintang tersebut terdeteksi pada bidang integral gerak yang berbeda-beda, bergantung pada waktu bergabungnya aliran bintang ke Bima Sakti dan posisi aliran bintang di Galaksi.