COVER Ni Made Kartika Wijayanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Ni Made Kartika Wijayanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Ni Made Kartika Wijayanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Ni Made Kartika Wijayanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Ni Made Kartika Wijayanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Ni Made Kartika Wijayanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Ni Made Kartika Wijayanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Struktur Galaksi Bima Sakti terdiri atas bulge, piringan, dan halo. Pada bagian
halo, terdapat materi gelap, bintang bermetalisitas rendah, dan bintang hipercepat.
Gugus bola dan satelit galaksi juga terdapat di bagian halo. Ketika mengorbit,
gugus bola dan satelit galaksi tersebut dapat berada sangat dekat dengan pusat
Galaksi dan mengalami gaya tidal sehingga bintang-bintang pada gugus bola dan
satelit galaksi tersebut terurai dan mengorbit Galaksi membentuk aliran bintang.
Pada awal pembentukannya, aliran bintang masih mengumpul secara spasial. Seiring
waktu, aliran bintang akan tercampur dan sulit dideteksi secara spasial.
Dalam pekerjaan ini digunakan data dari Gaia DR2, LAMOST DR4, dan RAVE
DR5. Data yang dipilih dibagi dalam anggota piringan tebal dan halo Galaksi.
Sampel data piringan tebal dan halo Galaksi dipilih berdasarkan fungsi distribusi
kecepatan bintang dan nilai metalisitas. Piringan tebal Galaksi dipilih dengan nilai
fungsi distribusi piringan tebal (TD) terhadap piringan tipis (D) dengan nilai TD/D
> 2 sedangkan halo Galaksi dipilih dengan nilai TD terhadap fungsi distribusi halo
(H) sebesar TD/H < 0,01. Bintang juga dipilih berdasarkan metalisitas, yaitu -1,6
< [Fe/H] < 0,2 untuk piringan tebal dan [Fe/H] < -1,6 untuk halo. Sampel data
yang dipilih kemudian dianalisis pada bidang U vs V , V vs.
p
U2 + 2V 2, Vaz vs.
VE, dan Lz vs. L?. Oleh karena aliran bintang berada di potensial yang sama,
maka seharusnya terdeteksi pengelompokan pada bidang-bidang tersebut. Pengelompokan
dianalisis menggunakan transformasi wavelet dengan nilai bin dan skala
yang diperoleh berdasarkan beberapa kali percobaan. Hasil yang didapat dikoreksi
menggunakan simulasi Monte Carlo berdasarkan distribusi kecepatan yang diketahui.
Dalam pekerjaan ini dilakukan lima kali pengulangan koreksi dengan Monte
Carlo. Dari keseluruhan metode, dapat dideteksi dua aliran bintang di piringan
tebal Galaksi, yaitu AF06 dan Hercules. Pada bagian halo dideteksi empat aliran
bintang, yaitu BB17-1, BB17-2, S1, dan N4. Masing-masing aliran bintang tersebut
terdeteksi pada bidang integral gerak yang berbeda-beda, bergantung pada waktu
bergabungnya aliran bintang ke Bima Sakti dan posisi aliran bintang di Galaksi.