COVER Mikhael Kristianto Malino
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Mikhael Kristianto Malino
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Mikhael Kristianto Malino
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Mikhael Kristianto Malino
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Mikhael Kristianto Malino
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Mikhael Kristianto Malino
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Mikhael Kristianto Malino
PUBLIC Alice Diniarti
Bandara merupakan salah satu kebutuhan masyarakat luas untuk dapat melakukan
perjalanan dari sebuah kota ke kota lain dengan menggunakan layanan pesawat
udara. Hanya, semakin meningkatnya penumpang pada bandara besar tentunya hal
tersebut merupakan dampak dari keputusan penumpang untuk berpindah
menggunakan bandara yang besar daripada menggunakan bandara yang terdekat
(kecil). Tujuan penumpang berpindah dari bandara kecil menuju bandara besar
adalah untuk mendapatkan layanan bandara yang lebih baik atau untuk
mendapatkan beberapa keuntungan, kecenderungan tersebut dikenal dengan
sebutan fenomena airport leakage dalam transportasi udara. Terdapat 3 faktor
yang dapat mempengaruhi penumpang dalam memilih layanan penerbangan, yaitu
faktor obyektif, faktor subyektif dan faktor stokastik, sementara fenomena airport
leakage termasuk ke dalam faktor subyektif karena terdapat karakteristik
penumpang, tujuan perjalanan, dan faktor psikologis. Fenomena airport leakage
dapat ditemukan pada bandara yang letaknya berjarak kurang dari 240 Km
terhadap bandara lain, terhubung dengan akses jaringan jalan raya atau jaringan
jalan tol dengan waktu tempuh 3-4 jam perjalanan darat menuju bandara
pengganti, dan memiliki perbedaan karakteristik antar bandara. Pada fenomena ini
terdapat faktor airport leakage yang dapat mempengaruhi keputusan penumpang
terhadap pemilihan bandara keberangkatan yang akan digunakan, di antaranya
waktu akses, harga tiket, frekuensi, jadwal, maskapai, jenis pesawat, jenis
penerbangan, kualitas layanan, dan keandalan. Metode yang akan digunakan
dalam penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan teknik yang digunakan
dalam mengumpulkan data ialah kuesioner, wawancara, dan dokumentasi.
Penelitian ini dilakukan pada BIHS terhadap BISH karena jarak antar kedua
bandara yang berjarak 3-4 jam perjalanan darat via jalan tol, kedua bandara
berjarak di bawah 240 Km, dan perbedaan karakteristik antar kedua bandara.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa penumpang asal
Bandung masih cenderung untuk memilih menggunakan BISH sebagai bandara
keberangkatan dibandingkan menggunakan BIHS yang berada dekat dengan
lokasi mereka. Faktor-faktor airport leakage yang mempengaruhi penumpangpenumpang
tersebut memilih menggunakan BISH adalah faktor harga tiket dan
faktor maskapai penerbangan, selain itu faktor frekuensi dan faktor jadwal
penerbangan ditemukan dapat mempengaruhi penumpang asal Bandung.
Kesimpulan yang didapatkan BIHS ditemukan mengalami fenomena airport
leakage pada rute Makassar dan rute Kuala Lumpur, fenomena ini terjadi karena
disebabkan oleh kedua faktor tersebut dan untuk menangani dampak dari
fenomena ini diharapkan BIHS dan bandara lainnya yang mengalami leakage agar
dapat mencoba untuk menggunakan periklanan sebagai daya tarik pemasaran,
memperbaiki layanan bandara seperti melakukan penambahan maskapai,
frekuensi, dan penambahan rute-rute penerbangan baru. Selain itu, bandara dan
maskapai dapat memberikan harga tiket yang relatif murah kepada penumpang.