digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Berdasarkan pendekatan media yang digunakan, metode dalam perancangan arsitektur dapat dikategorikan metode konvensional dan metode digital. Metode digital yang lahir dan berkembang seiring dengan kemajuan teknologi informasi dinilai lebih baik dalam merespon kompleksitas proyek yang semakin tinggi. Namun beberapa penelitian menyatakan ada kelebihan-kelebihan dari metode konvensional yang tidak dapat digantikan oleh metode digital. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap penerapan metode konvensional dan digital yang dilakukan oleh para pelaku perancangan arsitekur saat ini serta menemukan faktorfaktor yang mempengaruhi pemilihan metode konvensional atau metode digital pada setiap tahap proses perancangan arsitektur. Subjek dalam penelitian ini adalah para konsultan arsitektur yang dikategorikan berdasarkan skala perusahaan dan dibatasi pada konsultan yang berada di wilayah Bandung. Objek penelitian ini adalah metode perancangan yang digunakan pada setiap tahapan perancangan arsitektur, yaitu metode konvensional dan digital. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi ke kantor para konsultan, wawancara dengan para pelaku perancangan arsitektur, dan pengamatan dokumentasi proyek yang dikerjakan. Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan antara data satu dengan lainnya untuk menemukan faktor-faktor dominan yang berkorelasi dengan pemilihan metode konvensional dan digital. Hasil dari penelitian ini akan memberikan gambaran mengenai budaya kerja perusahaan dalam dunia profesi arsitek yang dapat dikembangkan sebagai bahan kajian dalam mempersiapkan para mahasiswa arsitektur untuk menghadapi dunia profesi di masa mendatang.