Kampung kota merupakan bagian dari permukiman kota sebagai sebuah sistem
fisik, sosial, dan ekonomi yang berfungsi untuk tempat tinggal, tempat bekerja, dan
bersosialisasi yang secara fisik dipengaruhi oleh kondisi fisik lingkungan dan
sumber daya lainnya. Sebagai sebuah sistem ekonomi, kampung kota merupakan
tempat bagi masyarakat untuk melakukan berbagai kegiatan produktif penghuninya
(home-based enterprises), serta sebagai pendukung kegiatan ekonomi perkotaan.
Salah satu aktivitas ekonomi yang berkembang di kampung kota adalah aktivitas
ekonomi kreatif jenis industri sablon dan konveksi di Kampung Sablon Suci yang
telah berlangsung selama kurang lebih 30 tahun.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik aktivitas ekonomi
kreatif yang berkembang di kampung kota yang meliputi aspek produksi, aspek
pemasaran, aspek dukungan lembaga, serta inovasi yang dilakukan dalam
pengembangan usaha. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis statistik deskriptif dan analisis isi. Analisis statistik deskriptif digunakan
untuk mendapatkan gambaran aktivitas produksi, pemasaran, dan inovasi yang
dilakukan oleh pengusaha. Analisis isi digunakan untuk mengetahui program,
kegiatan serta dukungan lembaga terhadap pengembangan ekonomi kreatif serta
kondisi yang mendorong perkembangan aktivitas ekonomi kreatif di kampung kota.
Temuan studi menunjukkan bahwa perkembangan ekonomi kreatif di kampung
kota memiliki potensi dan manfaat yang besar. Dengan karakteristik informalnya,
aktivitas ekonomi kreatif di kampung kota mampu menopang perekonomian warga,
menggunakan sumber daya lokal, mengatasi pengangguran, serta mewadahi tenaga
kerja yang tidak mampu terserap di sektor formal. Berdasarkan hasil analisis,
kondisi yang mendukung perkembangan aktivitas ekonomi kreatif adalah
kemudahan memperoleh bahan baku, kapasitas pengusaha, jangkauan pemasaran,
daya saing produk, lokasi usaha, promosi, dukungan dari bisnis, serta inovasi yang
dilakukan pengusaha. Secara keseluruhan kondisi yang banyak mendukung
merupakan kondisi pada aspek produksi, aspek pemasaran, serta inovasi yang
dilakukan oleh pengusaha. Berdasarkan ketiga hal tersebut, dapat disimpulkan
bahwa selama ini pengembangan aktivitas ekonomi kreatif di kampung kota masih
bertumpu dan didominasi oleh peran pengusaha.
Pengusaha memiliki peran sebagai aktor kreatif, enterpreneur, dan innovator. Pada
tahap awal, proses transfer pengetahuan kreatif dan keterampilan teknis dilakukan
melalui proses magang, diajarkan secara turun temurun dari keluarga, maupun
melalui pembelajaran otodidak dari observasi aktivitas pengusaha. Dalam
perkembangan selanjutnya, pengusaha secara swadaya mempertahankan dan
mengembangkan aktivitas ekonomi kreatif melalui proses produksi, pemasaran,
dan inovasi. Pengusaha merupakan aktor utama sebagai sumber daya manusia
kreatif yang mampu melakukan aktivitas produksi, mengakses pasar, dan
melakukan inovasi sebagai salah satu kunci utama dinamika perkembangan
aktivitas ekonomi kreatif di kampung kota. Dalam perkembangannya pengusaha
mampu melakukan inovasi inkremental yang mencakup inovasi produk, proses, dan
pemasaran dengan menggunakan teknologi dan alat produksi yang sudah ada,
secara bertahap, dan terus menerus.
Pada aspek dukungan lembaga, dukungan dari pihak eksternal khususnya dari
Pemerintah Daerah, intelektual, dan komunitas masih belum optimal. Dukungan
kebijakan serta peran proaktif dari Pemerintah Daerah masih sangat dibutuhkan
untuk mendukung perkembangan aktivitas ekonomi kreatif di kampung kota. Hal
tersebut dikarenakan masih adanya missmatch antara kendala yang dihadapi oleh
pengusaha dengan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Daerah. Pemerintah Daerah diharapkan dapat lebih proaktif, meningkatkan
intensitas sosialisasi program dan kegiatan, serta mengoptimalkan program dan
kegiatan yang ada pada lokus-lokus pengembangan ekonomi kreatif di kampung
kota sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan pengusaha.
Perpustakaan Digital ITB