digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Firman Sauqi Nur Sabila
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER Firman Sauqi Nur Sabila
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Firman Sauqi Nur Sabila
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 2 Firman Sauqi Nur Sabila
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Firman Sauqi Nur Sabila
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 4 Firman Sauqi Nur Sabila
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 5 Firman Sauqi Nur Sabila
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 6 Firman Sauqi Nur Sabila
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Firman Sauqi Nur Sabila
PUBLIC Irwan Sofiyan

Gunung Raung di Jawa Timur merupakan salah satu gunungapi strato paling aktif di Indonesia yang memiliki dua periode aktivitas vulkanisme yaitu prakaldera dan intrakaldera. Perubahan periode tersebut kemungkinan ditandai dengan terjadinya erupsi bertipe eksplosif yang berkaitan dengan pembentukan kaldera. Namun, sebelum perubahan periode tersebut, pada akhir periode prakaldera justru ditandai dengan empat urutan erupsi bertipe efusif. Produk erupsi ini menghasilkan aliran lava dengan pola jarak tempuh memendek dari tua ke muda (RL1 (18,4 km); RL2 (14,7 km); RL3 (11,2 km); RL4 (10,7 km)). Perubahan karakter hasil erupsi efusif ini memberikan gambaran bahwa telah terjadi perubahan karakter magma yang cukup signifikan baik secara fisik maupun kimia pada akhir periode prakaldera. Viskositas dan waktu simpan magma dinilai memegang peranan penting dalam memengaruhi perubahan karakter magma dan produk erupsi tersebut. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengaruh viskositas dan waktu simpan magma terhadap jarak tempuh aliran lava serta kaitannya dengan proses magmatisme yang terjadi di kantung magma dangkal selama periode tersebut. Pengukuran sifat fisik magma pada lava yang telah membeku dapat dilakukan dengan melakukan analisis tekstural pada kristalnya. Berdasarkan hal tersebut, metode utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis distribusi ukuran kristal. Analisis ini merupakan pendekatan pengamatan petrografi secara kuantitatif menggunakan aspek geometrik kristalnya. Ukuran kristal dapat mencerminkan waktu simpan magma di kantung magma tertentu, sementara bentuk dan proporsi kristal dapat mencerminkan viskositas relatifnya. Analisis geokimia batuan dan kimia mineral digunakan sebagai pendukung analisis distribusi ukuran kristal untuk memberikan gambaran perubahan karakter kimia pada magma. Hasil pengamatan petrografi secara umum menunjukkan seluruh lava memiliki tekstur porfiritik dengan fenokris plagioklas, klinopiroksen, olivin, dan mineral opak dengan massadasar plagioklas, klinopiroksen, dan gelas. Hasil perhitungan data aspek geometrik kristal menunjukkan proporsi fraksi kristal meningkat dari RL1 ke RL4. Fraksi gelas menurun, namun vesikularitas meningkat. Diagram bivariat ukuran kristal plagioklas pada tiap lava terhadap logaritma natural (ln) densitas populasinya memiliki korelasi negatif dan menunjukkan adanya dua populasi kristal. Populasi I dengan ukuran kristal lebih dari 0,5 mm dan populasi II dengan ukuran kristal kurang dari 0,5 mm. Berdasarkan penghitungan, nilai waktu simpan magma meningkat dari RL1 ke RL4. Nilai waktu simpan magma dari RL1 ke RL4 pada populasi I adalah 1,22 tahun, 1,45 tahun, 1,68 tahun, dan 2,01 tahun; dan populasi II adalah 66,52 tahun, 129,29 tahun, 136,32 tahun, dan 183,81 tahun. Berdasarkan analisis bentuk dan proporsi seluruh kristal, viskositas relatif magma meningkat dengan rasio 1,4:2,1:3,9:4,6. Hasil analisis geokimia menunjukkan komposisi kimia lava berubah dari trakhiandesit basaltik menjadi basaltik dengan seri magma kalk-alkalin potasium tinggi. Nilai SiO2 mengalami penurunan, sedangkan nilai CaO relatif meningkat dan K2O berkurang dari RL1 ke RL3, kemudian meningkat ke RL4. Komposisi kimia inti plagioklas menunjukkan nilai persen anortit yang meningkat dan pada populasi I lebih tinggi dari populasi II. Keberadaan dua populasi distribusi ukuran kristal plagioklas mengindikasikan setidaknya terdapat dua jenis magma yang berasal dari kantung magma pada kedalaman yang berbeda. Perbedaan gradien pada kedua populasi menunjukkan adanya proses pencampuran magma. Injeksi magma yang lebih primitif diperkirakan berperan dalam penggerusan batuan samping menjadi semakin intensif sehingga volume kantung magma dangkal membesar dan waktu simpan magma meningkat. Hal ini membuat lebih banyak waktu untuk membentuk lebih banyak fraksi kristal. Peningkatan fraksi kristal dan waktu simpan magma inilah yang diperkirakan membuat viskositas magma turut meningkat secara signifikan. Perubahan tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi proses pengentalan dan penambahan volume magma yang cukup signifikan di kantung magma dangkal Gunung Raung sebelum erupsi eksplosif pembentukan kaldera terjadi.