digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Luca Cada Lora
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Luca Cada Lora
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Luca Cada Lora
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Luca Cada Lora
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Luca Cada Lora
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Senyawa 2-etilheksanol (2-EH) merupakan senyawa alkohol jenuh yang banyak digunakan pada industri petrokimia dan polimer. Pada pembuatan 2-EH terdapat hidrogenasi katalitik 2-etil-2- heksenal (EPA) melalui 2-etilheksanal menjadi 2-EH. Pada penelitian ini dipelajari reaksi hidrogenasi EPA untuk memproduksi 2-EH dengan menggunakan katalis berbasis nikel (Ni). Sintesis katalis menggunakan metode presipitasi dengan sumber Ni berupa nikel (II) nitrat heksahidrat (Ni(NO3)2.6H2O). Katalis yang telah dikembangkan adalah nikel/alumina dengan kandungan logam 50%-b dengan penyangga terdiri dari AlO(OH) (katapal) dan SiO2 (Cab-OSil) yang divariasikan dengan penambahan promotor logam timah (Sn) dengan variasi rasio mol Ni-Sn dalam katalis sebesar 8,5;10,5; 12,5 dan 20. Variasi penambahan promotor dilakukan dengan metode hidrotermal pada katalis yang telah dibentuk dengan metode sol-gel dan sebaliknya. Uji aktivitas katalis terhadap reaksi hidrogenasi EPA menjadi 2-EH dilakukan dalam reaktor partaian selama 10 jam pada kondisi temperatur 120°C dan tekanan 30 bar. Campuran reaksi diamati setiap 1 jam dan komposisinya dianalisis menggunakan gas kromatografi dengan detektor jenis FID dan kolom RTX-5. Hasil dari penelitian ini diperoleh performa katalis sintesis terbaik adalah katalis dengan rasio Ni-Sn 8,5 dengan metode sintesis yaitu hidrotermal setelah katalis berpenyangga dibentuk. Hasil pengujian unjuk kerja menunjukkan bahwa penambahan logam promotor Sn memberikan peningkatan performa konversi dari 93,10% menjadi 99,22% dan selektivitas dari 72,73% menjadi 75,95% terhadap katalis komersial. Jika dibandingkan dengan katalis tanpa perlakuan penambahan Sn, terdapat peningkatan perforserta peningkatan usia katalis dari 7 jam menjadi 9 jam terhadap katalis tanpa perlakuan penambahan Sn.