2018_TS_PP_MAILIA_DWI_ASTUTI_1-COVER.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2018_TS_PP_MAILIA_DWI_ASTUTI_1-BAB_1.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2018_TS_PP_MAILIA_DWI_ASTUTI_1-BAB_2.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2018_TS_PP_MAILIA_DWI_ASTUTI_1-BAB_3.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2018_TS_PP_MAILIA_DWI_ASTUTI_1-BAB_4A.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2018_TS_PP_MAILIA_DWI_ASTUTI_1-BAB_4B.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2018_TS_PP_MAILIA_DWI_ASTUTI_1-BAB_5.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2018_TS_PP_MAILIA_DWI_ASTUTI_1-BAB_6.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2018_TS_PP_MAILIA_DWI_ASTUTI_1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Alice Diniarti
Interaksi antara Kota Yogyakarta dan Kota Surakarta terjadi akibat aktivitas wisata
dan pergerakan bekerja yang menimbulkan pergerakan komuter harian Solo-
Yogya. Penggunaan kereta api sebagai moda komuter perlu didukung dengan
integrasi angkutan pengumpan yang memadai. Kereta Api Komuter Prameks yang
melayani perjalanan koridor Solo-Yogya merupakan salah satu pilihan moda yang
diandalkan oleh penglaju harian dengan aktivitas bekerja. Kurangnya integrasi
antara moda pengumpan dengan kereta api, tidak optimalnya pelayanan angkutan
pengumpan serta ketidaktersediaan angkutan pengumpan merupakan salah satu
faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan moda komuter. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui pengaruh pelayanan angkutan pengumpan terhadap
kesediaan komuter untuk beralih moda menggunakan kereta api sebagai moda
komuter. Uji chi square menunjukan bahwa ketersediaan angkutan pengumpan
mempengaruhi pemilihan moda komuter sedangkan faktor pelayanan angkutan
pengumpan yang mempengaruhi pemilihan moda komuter menggunakan kereta api
berdasarkan analisis regresi logit binominal diketahui bahwa lama diperjalanan
merupakan atribut yang paling berpengaruh. Besaran probabilitas peralihan moda
menggunakan kereta api yaitu 71% yang artinya peluang komuter menggunakan
kereta api cukup besar apabila komponen pelayanan angkutan pengumpan
diperbaiki. Strategi peningkatan pelayanan angkutan pengumpan untuk mendorong
peralihan moda komuter menggunakan kereta api diantaranya melalui penyediaan
angkutan pengumpan pada wilayah yang belum terlayani serta mengupayakan
perbaikan komponen waktu