digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kampung kota merupakan bagian dari permukiman kota sebagai sebuah sistem fisik, sosial, dan ekonomi yang berfungsi untuk tempat tinggal, tempat bekerja, dan bersosialisasi yang secara fisik dipengaruhi oleh kondisi fisik lingkungan dan sumber daya lainnya. Sebagai sebuah sistem ekonomi, kampung kota merupakan tempat bagi masyarakat untuk melakukan berbagai kegiatan produktif penghuninya (home-based enterprises), serta sebagai pendukung kegiatan ekonomi perkotaan. Salah satu aktivitas ekonomi yang berkembang di kampung kota adalah aktivitas ekonomi kreatif jenis industri sablon dan konveksi di Kampung Sablon Suci yang telah berlangsung selama kurang lebih 30 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik aktivitas ekonomi kreatif yang berkembang di kampung kota yang meliputi aspek produksi, aspek pemasaran, aspek dukungan lembaga, serta inovasi yang dilakukan dalam pengembangan usaha. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif dan analisis isi. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendapatkan gambaran aktivitas produksi, pemasaran, dan inovasi yang dilakukan oleh pengusaha. Analisis isi digunakan untuk mengetahui program, kegiatan serta dukungan lembaga terhadap pengembangan ekonomi kreatif serta kondisi yang mendorong perkembangan aktivitas ekonomi kreatif di kampung kota. Temuan studi menunjukkan bahwa perkembangan ekonomi kreatif di kampung kota memiliki potensi dan manfaat yang besar. Dengan karakteristik informalnya, aktivitas ekonomi kreatif di kampung kota mampu menopang perekonomian warga, menggunakan sumber daya lokal, mengatasi pengangguran, serta mewadahi tenaga kerja yang tidak mampu terserap di sektor formal. Berdasarkan hasil analisis, kondisi yang mendukung perkembangan aktivitas ekonomi kreatif adalah kemudahan memperoleh bahan baku, kapasitas pengusaha, jangkauan pemasaran, daya saing produk, lokasi usaha, promosi, dukungan dari bisnis, serta inovasi yang dilakukan pengusaha. Secara keseluruhan kondisi yang banyak mendukung merupakan kondisi pada aspek produksi, aspek pemasaran, serta inovasi yang dilakukan oleh pengusaha. Berdasarkan ketiga hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa selama ini pengembangan aktivitas ekonomi kreatif di kampung kota masih bertumpu dan didominasi oleh peran pengusaha. Pengusaha memiliki peran sebagai aktor kreatif, enterpreneur, dan innovator. Pada tahap awal, proses transfer pengetahuan kreatif dan keterampilan teknis dilakukan melalui proses magang, diajarkan secara turun temurun dari keluarga, maupun ix melalui pembelajaran otodidak dari observasi aktivitas pengusaha. Dalam perkembangan selanjutnya, pengusaha secara swadaya mempertahankan dan mengembangkan aktivitas ekonomi kreatif melalui proses produksi, pemasaran, dan inovasi. Pengusaha merupakan aktor utama sebagai sumber daya manusia kreatif yang mampu melakukan aktivitas produksi, mengakses pasar, dan melakukan inovasi sebagai salah satu kunci utama dinamika perkembangan aktivitas ekonomi kreatif di kampung kota. Dalam perkembangannya pengusaha mampu melakukan inovasi inkremental yang mencakup inovasi produk, proses, dan pemasaran dengan menggunakan teknologi dan alat produksi yang sudah ada, secara bertahap, dan terus menerus. Pada aspek dukungan lembaga, dukungan dari pihak eksternal khususnya dari Pemerintah Daerah, intelektual, dan komunitas masih belum optimal. Dukungan kebijakan serta peran proaktif dari Pemerintah Daerah masih sangat dibutuhkan untuk mendukung perkembangan aktivitas ekonomi kreatif di kampung kota. Hal tersebut dikarenakan masih adanya missmatch antara kendala yang dihadapi oleh pengusaha dengan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Pemerintah Daerah diharapkan dapat lebih proaktif, meningkatkan intensitas sosialisasi program dan kegiatan, serta mengoptimalkan program dan kegiatan yang ada pada lokus-lokus pengembangan ekonomi kreatif di kampung kota sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan pengusaha.