digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penyandang disabilitas adalah kelompok masyarakat yang paling rentan terhadap eksklusi sosial. Maka untuk mewujudkan kota yang inklusif, pembangunan harus memenuhi konsep akses bagi penyandang disabilitas. Konsep akses bagi penyandang disabilitas meliputi ketersediaan, aksesibilitas, akomodasi, keterjangkauan, dan penerimaan. Kabupaten Purwakarta saat ini tengah giat-giatnya melakukan pembangunan taman kota dengan tujuan menyediakan ruang terbuka bagi masyarakat untuk bersosialisasi dan meningkatkan jumlah ruang terbuka hijau (RTH) . Untuk menciptakan taman kota yang inklusif, maka pemerintah perlu menyediakan fasilitas yang memenuhi kebutuhan bagi seluruh masyarakat tanpa kecuali. Hal ini diperkuat oleh Undang-Undang No.8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas yang mewajibkan pemerintah daerah untuk menjamin infrastruktur pertamanan yang memenuhi kebutuhan akses bagi penyandang disabilitas. Namun nyatanya pelanggaran terhadap penyediaan akses bagi penyandang disabilitas tidak mendapat sanksi seperti yang seh arusnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi dan preferensi penyandang disabilitas dalam pemenuhan akses terhadap ruang terbuka publik yang ada di Purwakarta. Selain itu, penelitian ini juga bermaksud untuk mengidentifikasi faktorfaktor yang mempengaruhi frekuensi berkunjung panyandang disa bilitas ke ruang terbuka publik. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan akses bagi penyandang disabilitas di ruang terbuka publik belum optimal, dimana masih ada beberapa fasilitas yang belum memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas. Frekuensi berkunjung penyandang disabilitas ke masing-masing taman dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berbeda berdasarkan kondisi sosial ekonomi, persepsi, dan preferensi penyandang disabilitas terhadap ruang terbuka publik, meskipun sebagian besar faktor-faktor tersebut tidak berpengaruh secara signifikan. Faktor yang berpengaruh paling signifikan adalah persepsi penyandang disabilitas terhadap kondisi keamanan di ruang terbuka publik.