2019_TS_PP_DELLA_LESMANAWATI_ABSTRAK.pdf
PUBLIC Yoninur Almira 2019_TS_PP_DELLA_LESMANAWATI_BAB_1.pdf
PUBLIC Yoninur Almira 2019_TS_PP_DELLA_LESMANAWATI_BAB_2.pdf
PUBLIC Yoninur Almira 2019_TS_PP_DELLA_LESMANAWATI_BAB_3.pdf
PUBLIC Yoninur Almira 2019_TS_PP_DELLA_LESMANAWATI_BAB_4.pdf
PUBLIC Yoninur Almira 2019_TS_PP_DELLA_LESMANAWATI_BAB_5.pdf
PUBLIC Yoninur Almira 2019_TS_PP_DELLA_LESMANAWATI_BAB_6.pdf
PUBLIC Yoninur Almira 2019_TS_PP_DELLA_LESMANAWATI_DAFTAR_PUSTAKA.pdf
PUBLIC Yoninur Almira 2019_TS_PP_DELLA_LESMANAWATI_LAMPIRAN_A.pdf
PUBLIC Yoninur Almira 2019_TS_PP_DELLA_LESMANAWATI_LAMPIRAN_B.pdf
PUBLIC Yoninur Almira 2019_TS_PP_DELLA_LESMANAWATI_LAMPIRAN_C.pdf
PUBLIC Yoninur Almira 2019_TS_PP_DELLA_LESMANAWATI_LAMPIRAN_D.pdf
PUBLIC Yoninur Almira 2019_TS_PP_DELLA_LESMANAWATI_JURNAL.pdf
PUBLIC Yoninur Almira
Penyandang disabilitas adalah kelompok masyarakat yang paling rentan terhadap
eksklusi sosial. Maka untuk mewujudkan kota yang inklusif, pembangunan harus
memenuhi konsep akses bagi penyandang disabilitas. Konsep akses bagi penyandang
disabilitas meliputi ketersediaan, aksesibilitas, akomodasi, keterjangkauan, dan
penerimaan. Kabupaten Purwakarta saat ini tengah giat-giatnya melakukan
pembangunan taman kota dengan tujuan menyediakan ruang terbuka bagi masyarakat
untuk bersosialisasi dan meningkatkan jumlah ruang terbuka hijau (RTH) . Untuk
menciptakan taman kota yang inklusif, maka pemerintah perlu menyediakan fasilitas
yang memenuhi kebutuhan bagi seluruh masyarakat tanpa kecuali. Hal ini diperkuat oleh
Undang-Undang No.8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas yang mewajibkan
pemerintah daerah untuk menjamin infrastruktur pertamanan yang memenuhi kebutuhan
akses bagi penyandang disabilitas. Namun nyatanya pelanggaran terhadap penyediaan
akses bagi penyandang disabilitas tidak mendapat sanksi seperti yang seh arusnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi dan preferensi penyandang
disabilitas dalam pemenuhan akses terhadap ruang terbuka publik yang ada di
Purwakarta. Selain itu, penelitian ini juga bermaksud untuk mengidentifikasi faktorfaktor yang mempengaruhi frekuensi berkunjung panyandang disa bilitas ke ruang
terbuka publik.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan akses bagi penyandang disabilitas di
ruang terbuka publik belum optimal, dimana masih ada beberapa fasilitas yang belum
memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas. Frekuensi berkunjung penyandang
disabilitas ke masing-masing taman dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berbeda
berdasarkan kondisi sosial ekonomi, persepsi, dan preferensi penyandang disabilitas
terhadap ruang terbuka publik, meskipun sebagian besar faktor-faktor tersebut tidak
berpengaruh secara signifikan. Faktor yang berpengaruh paling signifikan adalah
persepsi penyandang disabilitas terhadap kondisi keamanan di ruang terbuka publik.